
NASIONALTERKINI.Yogyakarta – Di tengah geliat modernitas dan derasnya arus informasi, pariwisata tak lagi sekadar urusan rekreasi. Menurut Agus Budi Rahman, pemerhati pariwisata dan budaya, pariwisata hari ini bisa menjadi ruang refleksi, tempat manusia pulang—bukan hanya secara fisik, tapi juga secara batin.
“Yogyakarta adalah kota yang membisikkan tradisi di setiap sudut. Ia bukan hanya destinasi, melainkan ruang belajar tentang kehidupan,” ujarnya.Sabtu:03/05/2025 di Yogyakarta

Agus menggambarkan Yogyakarta sebagai kota di persimpangan: satu kaki berdiri di tengah inovasi dan kreativitas, sementara kaki lainnya tertanam kuat di akar budaya. Dan di antara keduanya, pariwisata hadir sebagai jembatan. “Ini bukan sekadar perjalanan, tetapi pencarian. Kita sedang mencari kembali siapa diri kita sebenarnya,” lanjutnya.
Dalam lanskap yang semakin urban dan serba instan, pariwisata berbasis edukasi hadir sebagai napas segar. Di kampung-kampung wisata, wisatawan tak hanya diajak melihat, tapi juga ikut menanam, memasak, merajut, bahkan sekadar duduk mendengarkan cerita nenek. Bagi Agus, pengalaman semacam itu bukan konsumsi, tetapi partisipasi. “Ketika tangan kita kotor oleh tanah, justru saat itulah hati kita menjadi bersih oleh kesadaran,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pariwisata yang menghadirkan nilai—bukan hanya nilai ekonomi, tetapi juga nilai ekologis dan budaya. “Bisakah industri menyembuhkan luka alam? Bisakah pasar menjaga warisan budaya? Di Yogyakarta, jawabannya muncul dalam tindakan nyata. Kolaborasi antara warga, alam, dan wisatawan adalah kunci,” ungkap Agus.
Bagi Agus, inovasi bukan selalu soal hal baru. Terkadang, ia justru terletak pada keberanian untuk kembali pada hal-hal sederhana—yang selama ini kita anggap remeh, padahal menyimpan makna mendalam. “Dalam dapur kampung, di riuh sawah pagi hari, dalam senyum petani yang bersahaja—ada cinta yang tak bisa dibeli. Hanya bisa dirasakan,Imbuhnya
Pariwisata sejati, kata Agus, bukan tentang ke mana kita pergi, tetapi bagaimana kita pulang. Dan Yogyakarta, dengan segala kehangatannya, menyediakan tempat bagi setiap jiwa yang sedang mencari arti hidup.Pungkas;Agus(Tyo)