
NASIONALTERKINI. Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sleman menggelar diskusi bertema “Tosan Aji: Sejarah, Koleksi & Peluang Ekonomi” di Kopi Bukan Luwak, Pakem, Sleman. Kegiatan ini bertujuan menggali potensi ekonomi dari warisan budaya keris—yang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2005.Sabtu:31/05/2025

Diskusi menghadirkan dua narasumber utama:Salim A Fillah, penulis dan kolektor pusaka, membahas makna spiritual dan filosofi keris dalam kehidupan masyarakat.
Unggul Sudrajat, peneliti sekaligus pemilik Galeri Omah Nara, memaparkan nilai sejarah dan estetika keris sebagai karya seni yang otentik dan bernilai tinggi.
Selain itu, diskusi turut diperkaya oleh dua pemantik:
Anjar Pamilih, Ketua Bidang 8 Pariwisata dan Ekonomi Kreatif BPC HIPMI Sleman, yang menyoroti peluang besar keris dalam industri kreatif dan sektor pariwisata.
Tubagus Desta Heriawan Surya Adikusuma Azmathkan, Owner SAKA Bumi Makmur, mengulas peran keris dalam praktik spiritual dan kepercayaan masyarakat.
Acara ini dipandu dengan penuh semangat oleh Anggit Pawitra, Diajeng DIY 2021, yang tampil sebagai Master of Ceremony (MC).
Dalam sambutannya, Anjar Pamilih menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi lokal. “Keris bukan sekadar benda pusaka, tetapi juga simbol identitas dan kekayaan budaya. Jika dikemas secara kreatif, keris dapat menjadi produk unggulan dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelaku UMKM, pengrajin, hingga pecinta budaya. Diskusi berlangsung dalam suasana hangat, ditemani sajian khas teh hangat dan corobikang yang menambah kedekatan antarpeserta.
Melalui forum ini, HIPMI Sleman berharap tercipta kolaborasi yang lebih erat antara pelaku usaha dan pelestari budaya untuk mengembangkan ekonomi berbasis kearifan lokal. Potensi keris sebagai warisan budaya diharapkan tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Sleman dan sekitarnya.Pungkas :Anjar(Tyo)