
oplus_2
NASIONALTERKINI.Sebanyak 127 siswa dari SMKN 1 Sekampung, Lampung Timur, bersama peserta dari berbagai daerah di Indonesia, berkesempatan mengunjungi Doni Tata Sport Plaza (DTSP) di Jalan Magelang KM 14, Sleman, Yogyakarta. Kunjungan industri ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka yang ingin mendalami dunia balap motor dan mekanik profesional.




Membangun Ekosistem Balap Profesional
Doni Tata, mantan pembalap nasional sekaligus pemilik Doni Tata Sport Plaza, menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem balap motor yang lebih profesional di Indonesia. Melalui DTS5 Training Facility, ia menyiapkan calon pembalap dan mekanik berbakat yang akan bersaing di ajang nasional maupun internasional.




“Kami ingin melahirkan generasi pembalap dan mekanik andal, bukan hanya untuk balapan, tetapi juga di bidang manajemen tim, suspensi, elektronik, dan mesin,” ujar Donni. Ia menambahkan, beberapa anak didiknya kini tengah dipersiapkan untuk berlaga di Mandalika Racing Series bersama Yamaha Sanderella.
Jembatan Siswa SMK Menuju Dunia Profesional
Program kunjungan industri ini telah menjadi agenda rutin di DTSP, diikuti oleh sekolah-sekolah dari berbagai wilayah di Indonesia. Bagi siswa Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), program ini menjadi jembatan menuju dunia kerja yang lebih luas.
“Kami berharap setelah lulus, mereka punya bekal untuk menjadi mekanik balap, manajer tim, atau bahkan membuka bengkel sendiri,” jelas Doni.
Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan cara membongkar dan memasang mesin Yamaha Vixion, termasuk pengukuran diameter piston menggunakan dial gauge dan sigmat. Irfan atau akrab disapa Bang Ipul, yang bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum sekolah balap di DTSP, menegaskan pentingnya teknik dasar yang benar.
“Saya ingin memastikan anak-anak ini paham cara memegang kunci dengan benar. Kalau salah, bisa merusak baut atau komponen mesin,” jelas Bang Ipul. “Materi seperti pembongkaran head silinder, blok silinder, hingga perhitungan kompresi mesin menjadi dasar yang harus dikuasai.”
Menghapus Stigma Negatif Balap Motor
Selain keterampilan teknis, Donni juga ingin mengubah stigma negatif tentang balap motor.
“Banyak yang masih menganggap balap motor identik dengan aksi kebut-kebutan di jalanan. Kami ingin menunjukkan bahwa ada jalur profesional yang bisa ditempuh, melalui kompetisi resmi yang terorganisir,” tegasnya.
Hal ini diamini oleh Trisvo, Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Sekampung, yang mengapresiasi kunjungan ini sebagai langkah membangun jiwa kewirausahaan siswa.
“Kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi siswa kami, bahwa industri balap bukan sekadar hobi, tetapi juga bisa menjadi profesi yang menjanjikan,” paparnya.
Meningkatkan Motivasi dan Semangat Belajar
Sementara itu, Sofyan Sembiring, salah satu pendamping dari SMKN 1 Sekampung, menilai pengalaman ini sangat berharga bagi para siswa.
“Kunjungan ini tidak hanya memberi mereka ilmu teknis, tetapi juga motivasi untuk belajar lebih giat. Melihat langsung bagaimana mekanik profesional bekerja, mereka jadi lebih bersemangat dalam menentukan masa depan,” ungkapnya.
Langkah Menuju Sekolah Balap Bertaraf Internasional
Ke depan, Doni Tata menjadikan Doni Tata Sport Plaza sebagai pusat pelatihan olahraga otomotif bertaraf internasional. Dengan dukungan berbagai pihak, ia berharap fasilitas ini bisa menjadi standar baru dalam industri otomotif Indonesia.
“Kami ingin DTSP menjadi wadah bagi generasi muda yang ingin berprestasi di dunia balap. Semoga dari sini lahir pembalap dan mekanik kelas dunia,” pungkas Doni.(Tyo)