
oplus_16
NASIONALTERKINI.Tazbir Abdullah, seorang penulis puisi dengan latar belakang hukum tata negara, terus menjadikan karyanya sebagai sarana refleksi sosial dan panggilan moral. Puisi-puisinya menyoroti berbagai isu penting, termasuk demokrasi, hak asasi manusia, serta pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
Dalam perjalanan kreatifnya, Tazbir pertama kali menulis puisi berjudul Aku Terlanjur, yang kemudian disusul dengan karya-karya lain. Beberapa puisinya bahkan mendapat perhatian dari akademisi, termasuk seorang profesor yang memintanya untuk dipublikasikan di situs web tertentu.
“Saat pandemi lalu, seorang teman yang juga penyair meminta saya membacakan puisinya untuk dipromosikan. Dari situ, saya mulai lebih aktif menulis sendiri dan membacakannya di berbagai acara,” ungkap Tazbir.Rabu :19/03/2025 di Narasa Resto &Caffe

Kini, puisinya telah menjadi bagian dari berbagai acara budaya, termasuk pembukaan pameran seni dan festival bunga. Salah satu karyanya yang terbaru, Negara dan Puasa, mengangkat tema korupsi dalam konteks bulan suci Ramadhan. Puisi ini menyoroti bagaimana korupsi berakar pada ketidakmampuan menahan diri, sesuatu yang bertolak belakang dengan nilai-nilai puasa yang mengajarkan pengendalian diri dan ketakwaan.
Berikut puisi lengkap Negara dan Puasa karya Tazbir Abdullah:
NEGARA DAN PUASA
(Oleh: Tazbir Abdullah)
INDONESIA NEGARA BESAR…
BESAR PULA MASALAHNYA…
RAKYAT SEDANG GUSAR…
KORUPSI DIMANA-MANA…
KINI RAMADHAN PUN TIBA…
BULAN KITA BERPUASA…
SEMUA BERLOMBA-LOMBA…
MEMENUHI PERINTAH
YANG MAHA KUASA…
MENAHAN DIRI… PASTI…
MENJADI KATA KUNCI…
ITULAH INTI DARI
PERINTAH ILAHI…
ITU PULA PENYEBAB KORUPSI…
KARENA TAK MAMPU MENAHAN DIRI…
BULAN PUASA…
WAKTUNYA UNTUK MAWAS DIRI…
BERSAMA KITA
PERANGI KORUPSI…
HANYA KEPADA-MU LAH, YA RABBI…
KAMI BERSERAH DIRI…
MOHON SELAMATKAN
NEGERI INI
DARI AIB BESAR YANG NAMANYA KORUPSI…
SEMOGA MELEWATI BULAN SUCI
AIB INI MAMPU KAMI KURANGI…
RAMADHAN ADALAH JEMBATAN…
YANG AKAN MELAHIRKAN
PRIBADI-PRIBADI YANG FITRI…
ANAK-ANAK NEGERI YANG AMANAH DAN TERPUJI…
MAMPU MENAHAN DIRI
DARI GODAAN KORUPSI…
UNTUK MAKMURKAN NEGERI
DAN PATUHI PERINTAH ILAHI…
Jogja, 15 Maret 2025
@tazbirabdullah
Dalam beberapa waktu terakhir, Tazbir juga aktif tampil di berbagai forum. Ia baru saja membacakan puisinya di sebuah pameran anggrek dan akan kembali tampil dalam sebuah pameran di Jalan Wonosari pada 10 April 2025.
Baginya, puisi bukan sekadar karya sastra, tetapi juga sebuah panggilan moral untuk membangun kesadaran kolektif. “Bulan puasa adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan memperkuat komitmen melawan korupsi,” tegasnya.
Dengan karya-karyanya, Tazbir Abdullah berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berani bersuara dan berkontribusi bagi perubahan yang lebih baik.Pungkas:Tazbir(Tyo).