
NASIONALTERKI.Dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025, SMA Negeri 1 Depok menggelar Kartini Fest, di ruang GKT 101 Kampus STIE YKPN Yogyakarta. Acara yang berlangsung dari pukul 07.30 hingga 12.30 WIB ini menghadirkan beragam kegiatan menarik, mulai dari lomba fashion show, kelas parenting, hingga pemeriksaan kesehatan gratis untuk umum.

Mengusung konsep baru, Kartini Fest tahun ini tidak hanya ditujukan untuk siswa-siswi, tetapi juga melibatkan orang tua, pengurus OSIS, serta masyarakat luas. Kepala SMA Negeri 1 Depok Basuki Jaka Purnama, mengatakan bahwa peringatan Hari Kartini 2025 dikemas lebih kolaboratif dan edukatif, melampaui tradisi upacara bendera dan lomba keputrian yang biasanya digelar di sekolah
“Ini merupakan inovasi yang lahir dari ide anak-anak OSIS. Mereka ingin peringatan Hari Kartini lebih bermakna, tidak hanya sekadar lomba, tetapi juga memberi ruang edukasi bagi orang tua dan masyarakat,” ujar Jaka saat ditemui di sela-sela acara di Kampus STIE YKPN, Sabtu 26/04/2025

Karena keterbatasan kapasitas aula sekolah, penyelenggaraan acara ini bekerja sama dengan STIE YKPN, yang menyediakan ruang yang lebih representatif.
Sejumlah pembicara inspiratif dihadirkan, di antaranya Erick Hadesaputra Saon, motivator sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Anikom dan Direktur BP, serta Maya Syla Swagerina, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Sleman. Keduanya berbagi wawasan tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak generasi Z di era digital.

“Kami ingin orang tua mendapatkan pengetahuan baru tentang pola asuh yang sesuai dengan karakteristik generasi sekarang. Sekolah mendidik saat jam belajar, tetapi di luar itu, keluarga dan masyarakatlah yang berperan besar,” lanjut Jaka.

Selain edukasi parenting, Kartini Fest juga menampilkan lomba fashion show bertema Kartini, diikuti anak-anak muda dan para ibu yang mengenakan busana kebaya, baik modern maupun tradisional. Linda Susanti, pemilik brand Griya Ageman Jogja sekaligus salah satu juri lomba, mengungkapkan antusiasmenya.

“Kami ingin mengajarkan kecintaan pada budaya melalui kebaya, tidak hanya kepada generasi muda, tetapi juga kepada para ibu. Tahun ini menjadi langkah awal, dan kami akan terus belajar untuk membuat penyelenggaraan tahun depan lebih baik,” ujar Linda.
Berbagai fasilitas disediakan untuk peserta, termasuk sertifikat digital, trofi untuk para pemenang, snack, doorprize menarik seperti handphone dan sepeda gunung, serta voucher spa dan scaling gigi.
Acara ini berhasil menarik sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, membuktikan besarnya antusiasme masyarakat terhadap kegiatan yang menggabungkan budaya, pendidikan, dan kesehatan. Melihat respons yang positif, SMA Negeri 1 Depok berencana menjadikan Kartini Fest sebagai agenda tahunan dengan konsep yang semakin inovatif ke depan.Pungkas:Linda(Tyo)