
foto= Kamar Hotel
NASIONALTERKINI.COM. omentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dimanfaatkan secara optimal oleh Loman Park Hotel Yogyakarta. Melalui strategi pemasaran yang tepat, hotel ini berhasil mencatat tingkat hunian hingga 100% seiring meningkatnya arus wisatawan yang berlibur ke Kota Gudeg.

Managing Director Loman Park Hotel Yogyakarta, Handono S. Putro, mengungkapkan bahwa lonjakan reservasi mulai terasa sejak awal Desember dan terus mengalami peningkatan hingga mendekati pergantian tahun.
“Memasuki awal Desember, reservasi sudah mulai naik. Memang sifatnya instan, tetapi menjelang akhir tahun rata-rata okupansi kami bisa mencapai 90% nakun untuk loman Park Hotel mulai Kamis 25/12/2025 sudah 100% dan itu sangat menggembirakan,” ujar Handono, Jumat (26/12/2025).

Sebagai bagian dari strategi menyambut malam pergantian tahun, Loman Park Hotel menghadirkan Paket Malam Tahun Baru yang dapat dinikmati tidak hanya oleh tamu yang menginap, tetapi juga masyarakat umum. Paket tersebut dibanderol Rp185 ribu per orang, sudah termasuk makan malam spesial dan hiburan live music.
“Dengan harga Rp185 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati suasana malam tahun baru yang nyaman dan meriah. Jadi, tidak harus menginap, masyarakat umum juga bisa ikut merayakan bersama kami,” jelasnya.

Bagi tamu yang memilih menginap, paket makan malam Tahun Baru tersebut dapat dikombinasikan dengan harga kamar. Selama periode Nataru, tarif kamar di Loman Park Hotel dibanderol mulai dari Rp888 ribu per malam, menyesuaikan tipe kamar yang dipilih. Hotel ini menyediakan beragam pilihan kamar, mulai dari tipe standar hingga Presidential Suite dengan tarif mencapai Rp10 juta per malam.

Dengan konsep perayaan yang ekonomis, fasilitas lengkap, serta hiburan live music, Loman Park Hotel optimistis menjadi salah satu pilihan favorit wisatawan untuk merayakan malam Tahun Baru di Yogyakarta.
Sementara itu, tren positif juga dirasakan secara umum oleh industri perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo, menyebutkan bahwa tingkat hunian hotel di DIY saat ini rata-rata telah mencapai 60 persen.
“Khusus di wilayah tengah Kota Yogyakarta, terutama kawasan Malioboro dan sekitarnya, okupansi bahkan sudah menembus 75 persen,” ungkap Deddy.
Berdasarkan data reservasi sementara untuk periode 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, pemesanan awal memang masih berada di kisaran 30 hingga 45 persen. Namun, realisasi di lapangan menunjukkan angka yang lebih tinggi karena banyak wisatawan memilih datang langsung tanpa melakukan reservasi jauh hari.
Meski menunjukkan peningkatan, Deddy mengakui bahwa capaian okupansi pada libur Nataru tahun ini masih belum sepenuhnya menyamai tahun sebelumnya. Sejumlah faktor seperti kebijakan efisiensi, pembatasan kegiatan studi tur, serta penurunan daya beli masyarakat turut memengaruhi.
“Kami menargetkan okupansi rata-rata Nataru tahun ini bisa mencapai 80 persen. Pada Nataru 2024 lalu, angka okupansi sempat berada di kisaran 90 persen,” jelasnya.
PHRI DIY tetap mengimbau wisatawan agar melakukan reservasi lebih awal untuk menghindari kehabisan kamar, terutama di kawasan favorit wisata. Momentum libur Natal dan Tahun Baru diharapkan terus menggerakkan sektor pariwisata dan memberikan dampak positif bagi industri perhotelan serta perekonomian Yogyakarta secara berkelanjutan.Punglas:Deddy(Tyo)
Redaksi=terkininasional@gmail.com
