
NASIONALTERKINI. Suasana syahdu terasa sore itu di Loman Park Hotel Yogyakarta. Deretan kursi yang tertata rapi di salah satu aula hotel perlahan dipenuhi oleh jamaah dari berbagai kalangan. Mereka datang bukan hanya untuk mengikuti pengajian rutin, tetapi juga untuk mencari kedamaian, jawaban, bahkan solusi atas persoalan hidup mereka.
Di hadapan mereka, hadir sosok Ustaz Oke Setiawan yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang tenang namun mengena. Membawakan tema “Al-Qur’an sebagai Solusi Permasalahan Hidup,” Ustaz Oke mengajak para jamaah menyelami lebih dalam makna ayat-ayat suci — bukan sekadar dibaca atau dihafal, melainkan diamalkan dalam kehidupan nyata.Ujarnya:Kamis:17/07/2025 di Loman Park Hotel Yogyakarta jam:15.30Wib

Banyak orang sudah bertahun-tahun ikut pengajian, rajin mengaji, tapi saat ditanya bagaimana mengamalkan sabar, ikhlas, atau tawakal, mereka bingung. Inilah celah yang harus kita isi,” tuturnya dengan nada lembut namun tegas.
Menurutnya, inti dari kajian ini adalah bukan pada seberapa banyak ayat yang kita hafal, melainkan sejauh mana Al-Qur’an menjadi solusi nyata dalam menghadapi setiap ujian hidup. Ustaz Oke menekankan pentingnya praktik spiritual secara konkret dan bertahap.
Kalau bicara sabar, sabar itu seperti apa? Apa langkah-langkahnya? Kalau kita bilang beriman, bagaimana caranya iman itu tumbuh dan hidup di dalam hati kita?”

Salah satu ayat yang ia jadikan pijakan adalah firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 153:
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 153)
Menurut Ustaz Oke, ayat ini adalah fondasi menghadapi masalah hidup. Namun, kenyataannya banyak orang lebih sibuk mencari solusi teknis ketimbang fokus pada pertolongan Allah. Padahal, bila pertolongan-Nya hadir, tak ada masalah yang terlalu besar untuk dihadapi.
Fokusnya bukan semata pada ‘bagaimana saya menyelesaikan ini sendiri’, tapi apakah Allah sudah kita hadirkan dalam ikhtiar kita?” ujarnya menegaskan.
Pesantren Kehidupan: Belajar Hidup, Bukan Hanya Ilmu
Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Oke juga memperkenalkan “Pesantren Kehidupan,” sebuah konsep pembinaan spiritual yang menyentuh sisi terdalam manusia. Program ini dirancang untuk mengajak peserta merenungi hidup secara mendalam melalui refleksi, diskusi terbuka, dan praktik langsung.
Diselenggarakan secara berkala di Bogor maupun kota lain dengan menyewa villa atau hotel sebagai tempat menginap, program ini bukan pengajian biasa. Peserta tidak hanya duduk mendengarkan, tetapi diajak merasakan dan mengalami perubahan cara berpikir serta bertindak.
Saya percaya semua orang bisa berubah. Bukan karena mereka tidak mau, tapi karena mereka belum tahu langkah demi langkahnya,” tutur Ustaz Oke
Banyak peserta, katanya, yang setelah mengikuti program ini mampu keluar dari krisis identitas, tekanan hidup, bahkan luka batin yang selama ini dipendam dalam diam.
Loman Park Hotel: Tempat Bertemu dengan Diri Sendiri
Sementara itu, Handono S. Putro, Founder & Managing Director Loman Park Hotel, menyampaikan bahwa kajian spiritual semacam ini menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap pekan di hotel tersebut. Tidak hanya untuk karyawan, kegiatan ini juga terbuka untuk masyarakat umum.
Kami ingin menjadikan hotel ini tidak hanya tempat berbisnis, tapi juga tempat bertumbuh secara spiritual. Kami percaya, nilai-nilai agama akan membawa kedamaian baik untuk individu maupun lingkungan kerja,” ujar Handono.
Dengan semangat itu, Loman Park Hotel menjadi lebih dari sekadar tempat inap — ia menjadi ruang berkumpul, berbagi, dan menyegarkan jiwa. Tidak heran, jumlah jamaah yang hadir dari waktu ke waktu semakin bertambah. Materi yang aplikatif, pembawaan yang membumi, dan suasana yang hangat menjadikan setiap kajian di sini terasa sangat relevan.
Membawa Al-Qur’an Turun ke Bumi
Ceramah Ustaz Oke Setiawan bukan sekadar menyentuh akal dan hati, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya perubahan nyata dalam hidup. Ia mengajak kita semua untuk menjadikan Al-Qur’an bukan hanya bacaan harian, melainkan petunjuk hidup yang hidup — yang menghidupkan hati, mencerahkan pikiran, dan menuntun langkah.
Karena sejatinya, “Hutang Lunas” bukan hanya tentang angka dan uang. Ia adalah tentang lunasnya kegelisahan, lunasnya beban hidup, lunasnya perasaan jauh dari Allah. Dan jalannya? Jalur Langit — melalui sabar, salat, dan kehadiran Allah dalam setiap hela napas kehidupanPungkar UstadzOke.(Tyo)