NASIONALTERKINI-Pembina Tk. 1 IV/b Pamong Budaya Ahli Madya Museum dan Cagar Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Roseri Rosdy Putri menjelaskan Museum Perjuangan Yogyakarta menjadi salah satu ikon sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Museum ini secara resmi dibuka kembali semenjak lima tahun vakum dan dapat dinikmati untuk masyarakat umum setelah menjalani proses renovasi.
“Dengan konsep baru yang menggabungkan elemen sejarah yang modern, museum ini diharapkan menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik bagi generasi muda,”ujarnya Jumat (15/11) di Museum Perjuangan Yogyakarta.
Roseri Rosdy Putri mengatakan, Museum Perjuangan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang sangat menarik, salah satunya terdapat beberapa lukisan sketsa yang menceritakan tentang Perundingan Linggarjati, serta ornamen-ornamen lukisan yang menggambarkan sosok pejuang kemerdekaan seperti Mohammad Hatta.
Tak hanya itu, adapun koleksi-koleksi seperti senjata, seragam, tas perjuangan, dan peralatan makan dan minum yang digunakan oleh Soekarno-Hatta juga ditampilkan dengan tata cahaya dan desain yang lebih menarik dan estetik. “Kami berharap dapat memperoleh apresiasi dari masyarakat. Dengan menjadikan museum ini menjadi media jati diri bangsa, ketahanan budaya, terutama pada generasi muda untuk mengenal sejarah dan mencintai dengan tulus bangsa dan negaranya,”jelasnya
l
Sementara itu, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, (Kesbangpol) Kota Yogyakarta, Widiyastuti mengungkapkan, dibukanya kembali Museum Perjuangan ini menjadi salah satu momentum Jogja kembali menjadi Kota Museum. Menurutnya, keberadaan Museum Perjuangan ini sebagai penanda dari sejarah museum yang ada di Kota Yogyakarta.
“Apalagi ini memang spesifik ya, yang diceritakan perjuangan Kota Yogyakarta dan di dalamnya ikut serta mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,”jelas Widyastuti saat diwawancarai usai peresmian dibukanya Museum Perjuangan.
Salah satu pengunjung yang merupakan warga Kampung Brontokusuman, Widia Nandini mengapresiasi dibukanya kembali Museum Perjuangan.
Widia menjelaskan, selama dua tahun berada di Kampung Brontokusuman, aktivitas di Museum Perjuangan tidak terlalu banyak.
Namun setelah dibukanya Museum Perjuangan bersamaan dengan Pameran Temporer Museum Perjuangan Expo 2024, harapannya, akan banyak pihak sekolah dan masyarakat umum untuk datang ke Museum Perjuangan, belajar mengenai sejarah dan perjuangan para pahlawan.
“Semoga anak-anak sekolah akan banyak datang kesini karena fungsi di dalamnya menarik sekali. Kita mendapat banyak informasi dan history di masa perjuangan dahulu, seperti secercah cerita bagaimana perjuangan Indonesia. Walaupun tidak banyak tetapi menurut saya sangat bagus,”ungkapnya. (dsa/qad)