JOGJABERITA– Manajemen PSS Sleman melayat ke rumah duka almarhum Aditya Eka Putranda, suporter yang menjadi korban pengeroyokan di daerah Gamping, Sleman.
Mewaliki manajamen PSS, Direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana, menyampaikan rasa dukanya ketika menyambangi rumah almarhum.
“Kami hari ini melakukan layatan ke rumah duka Aditya. Di sana kami mendengarkan bagaimana kisah hidup seorang Aditya dari orang tuanya.
Bagaimana semangatnya untuk bersekolah dan mendukung PSS,” ujar Andy, sapaan akrabnya di rumah duka di Gamping, Sleman, Rabu (31/8) sore.
Andy menuturkan orang tua almarhum Adit bercerita sebelum kejadian, Adit seperti biasa dijemput oleh teman-temannya untuk menonton PSS di stadion.
Lalu setelah pertandingan usai, mereka dikabari kalau Adit terjatuh dari motor. Ketika mereka ke rumah sakit, ternyata Almarhum sudah meninggal dunia dengan sebab lain.
Sebanyak 12 tersangka sudah diamankan Polisi atas kasus ini. Polisi juga sudah memverifikasi bahwa mereka terafiliasi sebagai anggota salah satu suporter.
Untuk itu, PSS bersama Brigata Curva Sud (BCS) akan membentuk tim advokasi untuk menuntaskan kasus ini.
“Kami bersama BCS saat ini sudah membuat tim advokasi untuk mengusut tuntas kasus ini. Semoga dengan adanya hal ini, kasus tersebut bisa segera tuntas serta pelaku diberikan hukuman yang setimpal,” ujarnya.
Andy menambahkan tujuan dibentuknya tim advokasi ini agar kasus tersebut segera selesai serta hal ini tidak terjadi kembali karena akan menimbulkan efek jera.
“Semoga dengan adanya tim advokasi ini membuat kasus ini segera terselesaikan dan pelaku dapat dihukum setimpal agar memberikan efek jera kepada mereka dan hal ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (iin/red)