JOGJABERITA – Tak pernah terpikir sebelumnya dalam benak Putri Afifah Hasna untuk menjadi seorang penerbang pesawat TNI AU. Namun, pekerjaan yang dia pikir hanya bisa dijalankan oleh laki-laki itu nyatanya mampu dia lakukan.
Putri, sapaannya baru saja diwisuda dari Sekolah Penerbangan TNI AU angkatan ke-102. Perempuan berpangkat Letda ini secara spesifik menimba ilmu pada jurusan Fixed Wing.
“Saya puas dan juga bangga bisa menyelesaikan pendidikan taruna sampai sekarang,” katanya ditemui di Lanud Adisucipto, Selasa (2/5).
Menjadi penerbang wanita bukan hal yang mudah bagi Putri. Apalagi, dia harus menjalani pendidikan militer untuk membentuk kedisiplinannya.
Meski berat, Putri terus konsisten menyelesaikan pendidikannya di AAU. Kesulitan yang dia rasakan selama menempuh pendidikan tak menjadi beban, tetapi justru sebagai tantangan.
“Jadi wanita sendiri diantara yang lain kan memang suka bingung mau gimana. Tapi namanya juga tentara harus beradaptasi menyesuaikan dengan tempat yang ada dan itu merupakan satu kelebihan agar bisa kuat dengan apa yang didatangi kedepannya,” ungkapnya.
Putri percaya kelancaran dalam pendidikannya tak lepas dari dukungan keluarga. Semangat yang selama ini dia rasakan juga diyakini sebagai buah doa orang tua dan adiknya.
“Support keluarga dari awal sampai sekarang ga pernah berhenti. Dari awal doanya ga pernah berhenti, saya merasa sendiri doanya ga pernah berhenti. Saat saya merasa down, gatau kenapa selalu ada dorongan dan itu saya yakin dari orang tua saya dan adik saya,” katanya.
Ibunda Putri, Ari Suwadi mengaku bangga atas kelulusan anaknya. Doa tak henti-hentinya dia panjatkan demi kesuksesan putrinya. Ari mengatakan, meski tak mudah dia selalu meyakinkan Putri untuk tekun dalam menjalani pendidikannya.
“Hanya bersyukur Alhamdulillah. Selama ini gaada target untuk menjadi seorang penerbang. Jalanin semuanya apa yang sudah dijalani, terus ditekuni.
Jalani dan mencapai karirnya yang terbaik. Selama ini saya hanya berdoa memberi semangat dan dorongan bagi dia. Saya bilang harus jalani. Itu memang sudah tuntutan dia. Apa yang dia capai harus dicapai sekarang dan harus dijalani semuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan ada sebanyak 36 wisudawan perwira yang lulus dari Sekolah Penerbangan.
Momen kelulusan ini juga dikemas dalam kegiatan Wingday yang turut menampilkan atraksi-atraksi pesawat terbang.
Saya berharap, kelulusan dan Wingday ini bukan menjadi titik akhir. Justru menjadi gerbang awal pengabdian sekaligus menjawab panggilan tugas yang sesungguhnya melalui skadron-skadron udara di Indonesia.
“Sebagai seorang penerbang, wisudawan dituntut untuk menghadapi berbagai konsekuensi profesi yabg nenanti di setiap langkah pengabdian.
Utamanya adalah tuntutan untuk menjadi penerbang profesional yabg nanpu memenuhi berbagai kualifikasi ilmu dan kempuan yang dibutuhkan organisasi,” tuturnya. (tyo/eng)