NASIONALTERKINI -Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Bantul menyelenggarakan Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia 2024 di Pendopo Manggala Parasamya 2, Kamis (26/9).
Kepala DP3APPKB, Ninik Istitarini, menyampaikan acara ini merupakan salah satu upaya untuk merealisasikan target-target dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga berencana (Bangga Kencana), dan Percepatan Penurunan Stunting. “Apabila Program KB dapat tercapai 100 persen, maka tingkat kehamilan tidak direncanakan akan turun 70 persen, aborsi tidak aman 74 persen, kematian ibu 25 persen, dan kematian bayi baru lahir 18 persen. Untuk data capaian kebutuhan KB yang tidak terlayani di Kabupaten Bantul sampai dengan bulan Agustus 2024 berada diangka 11,95% dari target 14,2%. Sedangkan capaian prevalensi kepesertaan KB modern di Kabupaten Bantul adalah 62,24% dari target 68,4%,”ucapnya.
Sementara itu Plt. Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Bantul, Yulius Suharta, mengatakan acara ini merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Bantul untuk meningkatkan kualitas dan kolaborasi pelayanan keluarga berencana dalam percepatan penurunan stunting. “Melalui penggunaan alat kontrasepsi, penurunan angka kelahiran yang semula ada diangka lebih dari 5, pada tahun 2020 berada di angka 2,2. Sedangkan di DIY sendiri sudah ada dibawah angka 2,” ujarnya.
Yulius membahkan, melalui program KB ini terlihat bahwa jarak kehamilan dapat diatur, jumlah anak dapat dikendalikan, dan tingkat kesehatan ibu dan anak meningkat. Karena dengan kehamilan dan kelahiran yang terencana maka keluarga akan lebih fokus dalam mengasuh dan memberikan asupan nutrisi terbaik bagi anak. “Saya berharap, dengan semakin majunya program KB ini dapat menunjang percepatan pembangunan dan melahirkan generasi penerus yang sehat, kuat, unggul dan berdaya saing tinggi.
Selain itu, acara ini diharapkan dapat memperkuat komitmen pemerintah Kabupaten Bantul dalam memperluas program Keluarga Berencana (KB) dan memastikan masyarakat memahami pentingnya perencanaan keluarga demi kesejahteraan generasi mendatang. Dengan dukungan masyarakat dan sinergi dari berbagai pihak, program KB yang efektif diharapkan dapat menurunkan angka kelahiran yang tidak diinginkan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Bantul,”ucapnya. (cio/rty)