NASIONALTERKINI – Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Senin (29/1) melakukan pengecekan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dilanjutkan dengan penyaluran beras Bantuan Pangan ke sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang BULOG Purwomatani Kabupaten Sleman.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keberhasilan program pemerintah yang berbasis pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti beras bantuan pangan ini sudah semestinya menjadi perhatian khusus seluruh pihak yang terkait.
Dirinya menegaskan bahwa Bantuan Pangan ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis pangan yang saat ini tengah melanda dunia.
“Saat ini di semua negara tengah dilanda oleh krisis pangan, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia. Oleh sebab itu, rakyat kita bantu dengan penyaluran beras Bantuan Pangan kepada 22 juta KPM. Dan ini sudah kita anggarkan agar dapat dilaksanakan sampai dengan bulan Juni nanti”, jelas Presiden.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwo X menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung program penyaluran beras bantuan pangan ini karena hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
Dirinya pun menekankan bahwa program beras Bantuan Pangan ini sangat penting untuk disalurkan ke masyarakat sebagai upaya pemerintah untuk menahan laju kenaikan harga beras.
“Saya rasa sangat penting keberadaan program penyaluran beras Bantuan Pangan ini karena selain bermanfaat bagi masyarakat, hal ini juga merupakan upaya untuk menahan laju harga yang ada saat ini.”, terangnya.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang turut hadir mendampingi Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah bersiap untuk melakukan penyerapan beras yang berasal dari dalam negeri.
Ia pun menegaskan bahwa penyerapan beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional merupakan prioritas pemerintah agar harga di tingkat petani tetap terjaga.
“Jadi BPS sudah memberikan Kerangka Sample Area di bulan Maret nanti produksi beras sebanyak 3,5 juta ton. Itu artinya sudah melebihi kebutuhan nasional sebanyak 2,5 juta ton.
Dan perlu saya sampaikan, beras impor ini akan di stop pada saat panen raya tiba sehingga harga di tingkat petani bisa tetap baik.”, tegasnya.
Sementara itu, Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi menerangkan bahwa program beras bantuan pangan ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan.
Dirinya menekankan bahwa dengan adanya penyaluran beras bantuan pangan ini diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki pos anggaran untuk membelanjakan keperluan rumah tangga lainnya.
“Program Bantuan Pangan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya.” tuturnya.
Salah satu warga yang menerima bantuan pada kegiatan ini, Darmi (63th) warga desa Juwangen Kelurahan Purwomatani yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual gorengan mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu setiap kali menerima beras Bantuan Pangan ini.
Saya memiliki harapan agar program beras bantuan pangan ini bisa terus berlangsung karena program ini membantu keluarganya untuk meringankan beban pengeluaran pokok setiap bulannya.
“Alhamdulillah saya mendapatkan beras Bantuan Pangan beberapa bulan ini, saya sekeluarga terbantu sekali dengan adanya program ini.
Uang yang tadinya buat beli beras bisa saya gunakan untuk modal daya dan keluarga berjualan gorengan.” jelasnya. (eng/sky)