JOGJABERITA- Perhelatan International Olympiad of Informatics (IOI) ke-34 akhirnya telah sampai pada hari terakhir. Di mana para peserta, leaders, dan guests mengikuti gelaran upacara penutupan di Teater Ramayana Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu sore (14/8).
IOI ke-34 diikuti oleh 536 peserta dari 357 kontestan dan 179 leader, team leader, pendamping, dan tamu. Sejumlah 414 peserta berpartisipasi secara luring dan 122 peserta mengikuti kompetisi secara daring.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta IOI yang mengikuti secara daring maupun luring.
“Ini merupakan bukti bahwa kita semua sebagai masyarakat global memiliki semangat tinggi untuk kembali bangkit dari tantangan, tidak menyerah pada situasi yang penuh keterbatasan,” tutur Muhadjir.
Menurutnya, IOI menjadi salah satu wujud kekuatan ilmu dan pendidikan dengan tekad kebersamaan serta kolaborasi yang selaras dengan semangat Presidensi G20 tahun 2022.
“Indonesia mengajak negara-negara bergotong royong memulihkan pendidikan, terutama untuk mempersiapkan para pelajar menjawab tantangan masa depan dengan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti turut mengungkapkan bahwa tahun ini penyelenggaraan IOI ke-34 memberikan sebanyak 180 medali yaitu 30 medali emas, 59 perak, dan 91 perunggu kepada pemenang kompetisi.
“Meski tak mampu meraih medali emas, delegasi Indonesia berhasil menyabet tiga medali perak. Seluruhnya diraih oleh Joseph Oliver Lim, Vannes Wijaya, dan Albert Yulius Ramahalim.
Tak hanya itu, ada pula perolehan medali perunggu yang juga berhasil diperebutkan oleh delegasi Indonesia. Pada peringkat teratas, perhelatan IOI ke-34 kali ini dimenangkan oleh dua peserta dari China. Mereka adalah Shaoxuan Tang dan Jiangqi Dai,”ucapnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi mengatakan ia berharap para delegasi dapat terus mengingat pengalaman di Yogyakarta agar narasi keberagaman yang kuat dari Yogyakarta dapat menjadi inspirasi bagi para peserta yang notabene adalah calon pemimpin masa depan.
“Kita berharap peserta dapat atmosfer berbeda, dari yang biasanya tertutup, sekarang terbuka, dan pertunjukannya dikemas dengan gabungan dari koreografi tari dan visual multimedia,” ujarnya.
Salah seorang peserta asal Peru, Bryan Mauricio, mengaku sangat senang acara penutupan IOI digelar di Candi Prambanan.
Menurutnya, kawasan Candi Prambanan memiliki pemandangan yang indah dan penuh dengan sejarah.
“Ini adalah salah satu tempat terindah di Yogyakarta,” ujarnya saat ditemui sebelum upacara penutupan IOI 2022. (ang/red)