NASIONALTERKINI.Pantai Samas, Bantul, menjadi tuan rumah acara Tungga Mrancak #2 pada 3 November 2024, sebuah kegiatan seni rupa yang mengusung misi pelestarian lingkungan. Dalam acara ini, para seniman menggelar aksi melukis on the spot yang hasil karyanya langsung dipamerkan di Narasa Resto & Caffe. Keuntungan dari penjualan lukisan-lukisan ini sepenuhnya disumbangkan untuk mendukung konservasi penyu di kawasan tersebut.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan DKP DIY, Veronica Vony Rorong, yang juga turut ambil bagian dalam kegiatan melukis di lokasi. “Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi partisipasi para seniman Jogja. Hasil karya mereka tidak hanya indah, tetapi juga memberikan dampak nyata untuk konservasi penyu, yang merupakan biota laut dilindungi dan hampir punah,” ujarnya dalam sambutannya.
Veronica menjelaskan bahwa Pantai Samas memiliki peran penting dalam upaya pelestarian penyu. Di Indonesia, terdapat enam dari tujuh jenis penyu dunia, dan empat di antaranya ditemukan di Yogyakarta. Penyu membutuhkan waktu hingga dua hingga tiga tahun untuk bereproduksi, sehingga perlindungan habitatnya menjadi prioritas. “Kawasan konservasi penyu di Bantul ini telah ditetapkan sejak tahun 2022 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan kami berharap upaya ini terus didukung oleh semua pihak,” imbuhnya.
Narasa” Fasilitasi Pameran Seni Rupa.Pemilik Narasa Resto & Caffe, Tazbir Abdullah, menyatakan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari gerakan ini. “Saya senang teman-teman seniman memilih Narasa untuk memamerkan karya mereka. Pameran ini terbuka untuk semua pelaku seni, dan kami siap memfasilitasi kegiatan serupa di masa depan. Seniman telah menggunakan dana pribadi mereka untuk berkontribusi, dan kami ingin mendukung dengan menyediakan tempat,” katanya pada Minggu:17/11/2024 di Narasa Resto & Caffe, yang berlokasi di Jl. Arimbi No.399B, Sokowaten Plumbon Banguntapan Bantul Yogyakarta
Pameran karya seni rupa dari acara Tungga Mrancak#2. Pameran ini diharapkan tidak hanya memperkenalkan keindahan seni, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya konservasi penyu sebagai bagian dari upaya melestarikan biota laut yang hampir punah.
Pelestarian Penyu, Tanggung Jawab Bersama,Menurut Veronica, upaya konservasi penyu memerlukan kolaborasi lintas pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. “Konservasi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kelautan saja, tetapi memerlukan dukungan semua pihak untuk Melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan untuk edukasi wisata menjadi kunci keberlanjutan habitat penyu”: jelasnya.
Dengan makin banyaknya kegiatan berbasis seni dan konservasi seperti Tungga Mrancak#2, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut akan terus meningkat. Pantai Samas, sebagai tempat bertelur penyu setiap tahun,dan untuk berkembang biak butuh waktu lama yaitu 2-3th jadi harus di lindungi bersama ,acarakini menjadi simbol kolaborasi seni dan pelestarian lingkungan.Pungkas:Veronica:(Tyo)