Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah menjadi magnet bagi mereka yang ingin mendalami bahasa Inggris secara intensif. Di tengah reputasinya sebagai pusat kursus bahasa Inggris, kampung ini memperlihatkan ciri khasnya dalam hal transportasi yang menarik perhatian.
Salah satu hal yang mencolok di Kampung Inggris Pare selain English Area yang mereka miliki adalah dominasi sepeda dan sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Berbeda dengan kota-kota besar yang dibanjiri oleh angkutan umum seperti angkot dan ojek, kampung ini menawarkan suasana yang lebih tenang dengan transportasi yang lebih sederhana.
Para pengunjung yang hendak menjelajahi kampung ini atau berpindah tempat dari satu kursus ke kursus lainnya dengan mudah bisa menyewa sepeda atau sepeda motor di tempat penyewaan yang tersebar di sekitar kampung. Ini tidak hanya memberikan mobilitas yang lebih besar, tetapi juga memberikan pengalaman unik untuk menikmati keindahan kampung dengan lebih dekat dan personal.
Berbeda dengan kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya, Kampung Inggris Pare tidak menyediakan angkot jarak dekat atau ojek sebagai sarana transportasi umum harian. Keputusan ini tampaknya dipengaruhi oleh skala kampung yang relatif kecil, di mana sepeda dan sepeda motor menjadi pilihan yang lebih efisien dan praktis.
Penggunaan sepeda dan sepeda motor tidak hanya memberikan dampak positif pada aspek mobilitas, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap lingkungan. Keputusan untuk tidak menyediakan angkot atau ojek di kampung ini dapat dianggap sebagai langkah positif untuk mengurangi tingkat polusi udara dan kebisingan yang seringkali terkait dengan kendaraan bermotor.
Dalam menghadapi keuntungan dan tantangan transportasi di Kampung Inggris Pare, penghuni dan pengunjung diajak untuk menyesuaikan diri dengan mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar.
M. Sugiharto, salah satu pemilik lembaga kursus di kampung bahasa ini mengungkapkan, “upaya untuk menjaga karakter unik kampung ini terus dilakukan oleh penduduk setempat dan pengelola kursus bahasa Inggris. Mereka bekerja sama untuk meningkatkan fasilitas transportasi, memberikan panduan kepada pengunjung baru, dan menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan sepeda dan sepeda motor.
Dengan sepeda dan sepeda motor sebagai bintang utama di arena transportasi, Kampung Inggris Pare tidak hanya menawarkan pembelajaran bahasa Inggris yang intensif tetapi juga pengalaman unik dalam menjelajahi kehidupan sehari-hari di kampung yang hijau dan ramah, tutup Sugiharto.
