JOGJABERITA – Selain menjaga kesehatan tubuh, menjaga kesehatan kulit juga penting terlebih saat kondisi berpuasa. Orang yang sedang berpuasa harus menahan lapar dan haus selama berjam-jam. Sehingga tubuh tak terhidrasi dengan baik.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Nafiah Chusniati menuturkan kulit yang sehat adalah kulit yang tidak ada perubahan pada permukaannya.
Warnanya merata dan memiliki tingkat kelembapan serta kekenyalan yang baik. Kondisi ini bisa tercipta saat tubuh juga dalam kondisi sehat.
Nafiah menjelaskan agar kulit tetap sehat selama menjalani puasa, penting untuk makan dan minum sesuai dengan gizi seimbang. Semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh harus dipenuhi.
Seperti asupan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, hingga kebutuhan air. Nafiah mengatakan kebutuhan cairan untuk orang dewasa sehat sekitar 30-40 ml per kilogram berat badan per hari. Jika tak terpenuhi, maka akan berefek buruk pada kulit.
“Kulit sebagai organ terluar dari badan kita akan menerima aliran air ini. Ibaratnya paling akhir. Akibatnya kalau tubuh kekurangan cairan, yang akan sampai ke kulit semakin sedikit,” ujar Nafiah melalui pesan singkat, Selasa (28/3).
Apabila tubuh mengalami kekurangan cairan, maka yang terjadi adalah kulit menjadi pucat, kering, dan keriput. Kondisi akan berbeda lagi jika terjadi pada balita. Kekurangan cairan akan mudah terlihat dengan turunnya kadar air dalam kulit. Sehingga kekendoran kulit mudah terlihat.
“Apabila gejala di kulit terlihat, maka bahaya kekurangan cairan tubuh pada balita ini dalam kondisi membahayakan,” katanya.
Selain menjaga kesehatan kulit dari dalam dengan memenuhi asupan gizi, penting juga untuk menjaga kesehatan kulit dari luar. Misalnya mengoleskan moisturizer atau pelembap kulit. Ini sebaiknya diberikan segera setelah mandi dan saat kulit terasa kulit. Selain itu, aktivitas di luar ruangan yang memungkinkan kulit terpapar sinar matahari secara langsung juga sebaiknya dihindari.
“Saat matahari terik selalu gunakan pelindung matahari. Baik berupa pelindung fisik seperti pakaian, topi, dan payung maupun juga menggunakan sunscreen,” katanya. (eko/eni)