JOGJABERITA – Sejumlah warga mengeluhkan kerusakan yang terjadi di rumah mereka lantaran terdampak pembangunan jalan tol Yogya-Bawen. Salah satunya adalah Soekarno, warga RT 4 RW 9 Jembangan, Tirtoadi, Mlati, Sleman.
Dia mengaku getaran yang dihasilkan saat proses pengerjaan jalan tol mengakibatkan retakan di beberapa bagian rumahnya. Diantaranya retakan di pojok rumah bagian belakang dan di kamar mandi.
Getaran juga dirasakan oleh warga lainnya. Saking kencangnya suara dan getaran yang ditimbulkan, warga sempat mengira itu adalah gempa bumi. Dia mengaku tak pernah ada sosialisasi sebelumnya soal dampak pembangunan jalan tol.
“Dampaknya semua tahu, dengar. Suaranya sangat gemuruh, seperti gempa,” kata Soekarno ditemui di kediamannya, Senin (23/1).
Soekarno menambahkan dia terdampak pembangunan jalan tol sebanyak dua kali. Pertama seluas 21 meter persegi lahannya terdampak. “Perluasan yang kedua sebanyak 87 meter persegi,” katanya. (iin/eva)