JOGJABERITA– Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogya Veronica Ambar Ismuwardani mengungkapkan sebanyak 29 pasar menyumbang suplai sampah hingga 10 persen dari total produksi sampah di Kota Yogya.
Jika dalam sehari sampah di Kota Yogya mencapai 260 ton, maka sebanyak 26 ton hingga 30 ton sampah muncul hanya dari pasar saja.
Untuk mendukung zero sampah anorganik, Ambar menargetkan pengurangan sampah yang berasal dari pasar hingga 7 ton per bulannya. Target ini mulai direalisasikan sejak awal Januari lalu.
“Kami merasa harus melakukan sesuatu untuk terlibat aktif. Target kami, Januari menurunkan 7 ton. Di triwulan pertama pokoknya tiap bulan harus menurunkan 7 ton,” kata Ambar ditemui di Pasar Giwangan, Kamis (19/1).
Dia mengatakan Pasar Giwangan akan menjadi pul pengumpulan dan pengelolaan sampah dari seluruh pasar. Ini karena Pasar Giwangan dirasa masih memiliki tempat yang cukup memadai. Sampah organik hingga anorganik akan dipilah di Pasar Giwangan.
Sampah anorganik dikumpulkan dan diberikan kepada pelapak. Sementara sampah organik diolah menjadi pupuk kompos.
“Sekalian kita untuk me-manage sampah ini seberapa besar. Tahu perkembangannya, penurunannya, karena ini menjadi sebuah kewajiban. Harus kita dukung program pemerintah untuk zero sampah anrganik,” ujarnya. (iin/evi)