JOGJABERITA– Sebanyak 300 orang yang tergabung dalam 3 suku Indonesia timur, yakni NTT, Maluku, dan Papua menyatakan deklarasi damai, Sabtu (23/7) di Gedung Serbaguna Sleman dengan disaksikan secara langsung oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman.
Deklarasi damai ini diketahui sebagai tindak lanjut atas aksi kericuhan antar ketiga suku tersebut di wilayah Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu.
Perwakilan Forum Pemuda NTT Tala Fargas Guteres mengatakan selain untuk mendeklarasikan perdamaian, kegiatan ini juga sekaligus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperbaiki dan menjadikan Kabupaten Sleman kondusif kembali.
Ini juga menjadi motivasi untuk mempererat kembali tali persaudaraan antar warga Indonesia Timur.
“Kembali harus saya tekankan, kami atas nama keluarga besar Indonesia Timur memohon maaf yang sebesar-besarnya buat seluruh masyarakat Yogyakarta yang terganggu atas kejadian kemarin.
Mudah-mudahan ini kami akan perbaiki,” ujarnya saat ditemui di Gedung Serba Guna Sleman, Sabtu (23/7).
Tala menambahkan terjadinya kegaduhan beberapa waktu lalu menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran yang besar.
Untuk itu, ke depan pihaknya akan rutin dan intensif mengunjungi suku Indonesia Timur yang berada di Yogyakarta.
“Tujuannya, untuk memberikan arahan agar kejadian yang lalu tak terjadi lagi di kemudian hari,”katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan deklarasi damai ini diharapkan tak hanya menjadi sebatas seremonial saja.
Dia meminta jangan sampai terjadi lagi kegaduhan-kegaduhan lainnya yang terjadi di Kabupaten Sleman.
Komitmen dari semua pihak diperlukan guna menciptakan suasana Kabupaten Sleman yang aman dan kondusif.
“Harapannya deklarasi perjanjian tadi bisa disepakati dan dijalankan bersama-sama. Permasalahan terakhir dan ke depan tidak terjadi lagi. Semua kami pastikan untuk komitmen bersama-sama,” harapnya. (tio/red)