JOGJABERITA– Ketua Komisi B DPRD Kota Yogya Susanto Dwi Antoro mengatakan pihaknya sempat menerima audiensi dari para anggota Aliansi Sekuter Yogya beberapa waktu yang lalu. Hal ini karena adanya protes terhadap larangan operasional sekuter listrik di kawasan sumbu filosofis. Untuk menjawab persoalan tersebut, pihaknya mendorong adanya kerja sama antara anggota aliansi sekuter dengan para pengelola kampung wisata di Kota Yogya.
“Harapan kami, Dinas Pariwisata Kota Yogya bisa merangkul mereka (pengelola sekuter listrik) untuk bersinergi dengan 18 kampung wisata. Kita juga punya destinasi yang dikelola oleh swasta. Mereka dipertemukan dulu,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Yogya, Kamis (18/8).
Dia menyoroti, para pengelola sekuter ini hanyalah berniat untuk mengais rezeki di kota nya sendiri. Untuk itu, Antoro megatakan pihaknya akan tetap memperjuangkan keberadaan sekuter listrik. Namun dengan skema inovasi yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. Regulasi juga akan dibuat guna menciptakan kawasan khusus bagi pelaku ekonomi khususnya para pengelola sekuter listrik.
“Nanti kita pasti akan memperjuangkan mereka pada posisi untuk bisa melakukan skema inovasi. Jogjakarta ini kreatif, kami akan menggandeng dan mempertemukan teman-teman dinas pariwisata dan aliansi sekuter jogja. Bersabar dulu,” ungkapnya. (tio/red)