NASIONALTERKINI -Suporter PSS Sleman, Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) tak bisa membendung rasa kecewanya seusai tim kebanggaan mereka Super Elja (PSS Sleman digulung Laskar Kie Raha (Malut United) 0-1 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (26/9), PSS Sleman mendapat tekanan dari Malut United sejak babak pertama. Kiper Alan Bernardon harus jatuh bangun di awal laga.
Slemania dan BCS begitu kecewa berat dengan kekalahan yang dialami oleh PSS Sleman di pekan ketujuh. Imbasnya, Slemania dan BCS menyentil beberapa hal dari PSS Sleman.Di antaranya menyentil soal gaya permainan PSS Sleman yang tak enak dilihat.Kemudian menyentil manajemen hingga pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes yang tak kunjung melakukan evaluasi setelah terus menuai hasil buruk di Liga 1 2024/2025. Sentilan hingga cibiran pedas Slemania dan BCS itu tampak pada unggahan terkini akun Instagram PSS Sleman.
PSS sedianya juga bisa menekan. Namun, penyelesaian yang terburu-buru membuat beberapa peluang dari Hokky Caraka gagal menjadi gol. Di menit ke-28, Wahyudi Hamisi sempat menebar ancaman. Sepakannya dari luar kotak penalti masih lemah, dan bisa diredam kiper Malut United ,M Fahri. Hingga jeda, tak ada gol tercipta dibabak pertama
Pada babak kedua, PSS akhirnya kebobolan. Rifal Lastori membawa Malut United unggul 1-0 atas Super Elang Jawa, usai eks PSS itu menjebol mantan klubnya di menit ke-52. PSS coba menekan mengejar ketertinggalan. Di menit ke-67, peluang didapat lewat sebuah umpan lob. Namun, kiper M Fahri bisa keluar dari sarangnya menyapu peluang tuan rumah.
Di menit ke-80, pelanggaran dilakukan Bagus Nirwanto kepada Zahrul Mila, dengan menekelnya dari belakang. Usai dicek VAR, sanksi berubah jadi merah, dan Malut harus bermain dengan 10 orang di sisa laga. Meski kalah jumlah pemain, Malut masih bisa memberi perlawanan kepada PSS. Sebaliknya, sang lawan kesulitan memanfaatkan keunggulan tenaga di lapangan, dengan beberapa serangannya bisa diredam Malut.
Di masa perpanjangan waktu, PSS sempat menghadirkan banyak ancaman, namun tak ada gol tercipta hingga laga tuntas. Kemenangan 1-0 Malut United bertahan sampai peluit panjang berbunyi. Hasil ini membuat PSS Sleman masih tertahan di zona merah klassmen Liga 1. Anak asuh Wagner Lopes dari tujuh laga yang telah dilakoni, Super Elang Jawa hanya menang satu kali, imbang dua kali, dan kalah empat kali. Sehingga dari hasil itu, PSS masih tertahan di posisi 17 klasemen sementara dari 18 kontestan. sementara Malut United naik ke peringkat 9 dengan 9 poin dari 7 laga.
Pelatih Kepala PSS Sleman Wagner Lopes menjelaskan, di laga melawan Malut United kali ini timnya mencoba melakukan sirkulasi bola dengan baik dan berusaha mencetak gol. Ada berapa waktu para pemainnya melakukan sirkulasi dengan baik. Tapi waktu angkat bola, anak asuhnya tidak sukses mencetak gol.”Kami tahu yang penting menang duel untuk menang di pertandingan ini. Kami coba berapa cara, lalu kami cari dari samping ke pemain. Tapi ini bukan hari kami,” katanya usai pertandingan.
Lopes mengungkapkan, sebenarnya setelah PSS kebobolan, pihaknya mencoba bermain keluar dan terus melakukan serangan. Tapi lagi-lagi upaya dari anak-anak Sleman belum sukses untuk bisa mencetak gol. “Jadi tim mereka bisa defend dengan baik. Tapi tim kami akan lebih kerja keras untuk atasi ini. Saya minta maaf sama suporter kami. Sehingga ke depan kami akan kerja keras untuk lebih baik lagi,” tegasnya.
Bek PSS Sleman Cleberson mengatakan, pada babak pertama sebenarnya teman-temannya bisa mengatasi beberapa situasi permainan dari Laskar Kie Raha. Akan tetapi setelah timnya kebobolan, para pemain merasa blank. “Pertandingan lalu melawan Arema bisa mencetak gol cepat, tapi hari ini kami tidak sukses,” lontarnya.
Walaupun di laga ini timnya belum bisa mendapatkan hasil maksimal di kandang, para pemain PSS berjanji ke depan terus mencoba latihan lebih keras lagi. Ini agar supaya bisa keluar dari situasi ini bersama. “Liga ini baru dimulai dan kami akan membuktikan ketika liga berakhir,” ucapnya.
Pelatih Kepala Malut United Imran Nahumarury mengaku, sebenarnya pihaknya telah mengetahui bahwa PSS bukanlah lawan yang mudah bagi timnya. Apalagi mereka baru meraih hasil positif saat melawan Arema FC belum lama ini. Maka untuk mengatasi masalah ini, dalam satu minggu menjelang laga dimulai Imran menekankan kepada para pemainnya agar bisa lebih berkonsentrasi dan ia juga mengubah taktikal.”Ada beberapa pemain yang kami simpan, termasuk Lastori. Karena saya yakin dia bakal kasih kontribusi. Termasuk Fred juga. Tapi sekali lagi sepakbola ya sepak bola. Kami punya peluang dan mengaplikasikan menjadi gol. Kami tahu PSS sangat luar biasa. Kali ini kami beruntung,” tuturnya.
Pemain Malut United Frets Butuan mengaku bersyukur bisa mendapat tiga poin di laga ini. Walaupun, menurutnya, permainan di laga ini tidaklah mudah. Tapi para pemain bisa bermain sangat berhati-hati dan saling waspada.”Saya juga bersyukur di babak kedua kami bisa memanfaatkan peluang. Ini hasil yang bagus untuk kami. Apalagi di dua match kami kalah. Kami bersyukur bisa dapat hasil baik. Keberuntungan juga berpihak kepada Malut,” ujarnya. (vyu/qwe)