NASIONALTERKINI-Setelah beberapa pekan libur akibat gelombang pasang dan kondisi ombak di laut selatan yang berangsur kembali normal, sebagian besar nelayan di Pantai Depok, Bantul, kini kembali melaut. Meskipun belum banyak ikan yang didapat, para nelayan tetap menjalankan rutinitas mereka karena menggantungkan hidup dari pekerjaan menangkap ikan. Aktivitas nelayan ini mampu menghidupkan kembali ekonomi di Pantai Depok.
Tanda-tanda perbaikan kondisi ombak laut selatan mulai dirasakan oleh para nelayan sejak sepekan terakhir setelah gelombang pasang. Hal ini mendorong banyak nelayan untuk kembali melaut, dengan hampir delapan puluh persen perahu nelayan yang ada telah dioperasikan untuk menangkap ikan.
Nelayan Pantai Depok, Poniman mengatakan Kondisi ombak yang berangsur-angsur kembali normal tidak menimbulkan kendala bagi mereka saat berada di tengah laut. Namun, sayangnya, kondisi baik ini tidak dibarengi dengan musim ikan, sehingga hasil tangkapan nelayan belum maksimal.
“Rata-rata setiap perahu hanya mendapatkan puluhan kilogram ikan, dengan jenis ikan yang kebanyakan adalah ikan lokal. Sekali melaut, hasil tangkapan tidak lebih dari lima puluh kilogram, sehingga belum bisa dikategorikan menguntungkan. Meski begitu, melaut dan menangkap ikan tetap menjadi pekerjaan pokok nelayan, yang harus dilakukan meskipun hasil yang didapat terkadang belum sesuai harapan. Saya tetap optimistis bahwa musim ikan akan segera tiba, terutama ikan pabrikan seperti ikan layur dan bawal putih yang menjadi target perburuan,”ujarnya Senin (4/11).
Sementara itu Anggota SAR Satlinmas Wilayah 3 Parangtritis, Dwi Purwanto mengatakan Gelombang saat ini sudah membaik dan landai, namun hasil tangkapan nelayan masih sedikit. Kondisi Pantai Depok sudah membaik, aktivitas nelayan sudah kembali melaut, tetapi hasil tangkapan masih kurang memuaskan dan minim sekali.
Dampak fenomena alam gelombang pasang yang terjadi beberapa pekan lalu tidak hanya membuat nelayan libur sementara, tetapi juga menyebabkan abrasi yang merusak sejumlah bangunan di dekat pantai. “Gelombang pasang yang berpotensi menyebabkan abrasi merupakan fenomena alam tahunan yang berpindah-pindah lokasi. Seiring dengan normalnya kembali kondisi laut, warga kini mulai berbenah,”ucapnya. (zio/xre)