NASIONALTERKINI– Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta, melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), meresmikan gedung baru Sekretariat KORPRI Kota Yogyakarta di Jalan Batikan No. 20, Tahunan, menggantikan lokasi sebelumnya yang berada di area Kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta, Aman Yuriadiyaja mengungkapkan pemindahan Sekretariat KORPRI ke lokasi baru di luar area Kompleks Balai Kota Yogyakarta merupakan langkah strategis dalam memberikan ruang lebih luas untuk berkreasi. Sehingga diharapkan KORPRI Kota Yogyakarta dapat tumbuh dan berkembang lebih dekat dengan masyarakat.
“Kalau di dalam Kompleks Balai Kota Yogyakarta rasanya seperti di lokalisasi namun disini kita punya kebebasan untuk mengekspresikan berbagai hal sehingga bisa tumbuh dan berkembang sebagai aktivitas KORPRI Kota Yogyakarta. Pertimbangan inilah yang membuat memutuskan disini di Jalan Batikan No 20,” ujarnya.
Aman menjelaskan Di gedung baru ini juga disediakan ruang khusus untuk unit inkubator bisnis KORPRI Yogyakarta Official Store (KYOS). Program ini ditujukan untuk mendukung pengembangan di kalangan anggota KORPRI dalam meningkatkan pemahaman tentang manajemen ritel, serta memberikan keterampilan yang relevan untuk mendorong pertumbuhan usaha.
“Kami ingin KORPRI terus berkontribusi menciptakan ‘grengseng’ atau semangat yang tiada henti, dengan aktivitas yang semakin dekat dengan masyarakat,” katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menyarankan adanya kegiatan menyapa masyarakat di wilayah-wilayah perkampungan melalui jalan sehat atau bersepeda. “Perlu adanya pengikat atau branding selain seragam KORPRI, sehingga keberadaan kita lebih terasa,” katanya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta, Nindyo Dewantoro, menyampaikan dukungannya untuk program yang melibatkan masyarakat secara langsung. Ia menyarankan kegiatan berbagi, seperti Jumat Berkah, dapat menjadi bagian dari aktivitas di tengah masyarakat. “Ini bukan hanya kegiatan menyapa, tetapi juga bentuk kepedulian langsung kepada masyarakat. Atau kalau memungkinkan berbagi dengan pondok pesantren ataupun panti asuhan,” ujaranya. (cty/wqa)