JOGJABERITA – Executive Vice President (EVP) PT KAI Daerah Operasional VI Yogyakarta Agus Dwinanto Budiaji menuturkan pada dua hari menjelang lebaran ini terpantau jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan masih lebih banyak ketimbang penumpang turun.
Pada hari Kamis (20/4) tercatat ada sebanyak 4.665 penumpang bertolak dari Stasiun Lempuyangan. Sementara angka kedatangan penumpang hanya sebanyak 2.334 penumpang.
“Secara total penumpan yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan maupun turun di Stasiun Lempuyangan tercatat 81 ribu penumpang. Terhitung sejak tanggal 12 April sampai 19 April,” kata Agus ditemui di Stasiun Lempuyangan, Kamis (20/4).
Menurutnya, jumlah tersebut masih akan terus bertambah. Dia menilai pergerakan penumpang masih terus terlihat. Utamanya yang berangkat menuju ke Jakarta, Bandung, dan daerah-daerah di sekitarnya.
Malam ini diperkirakan akan menjadi momen puncak penumpang turun di Stasiun Lempuyangan. Sementara puncak keberangkatan terjadi Rabu (19/4).
“Kemungkinan hari ini menjadi puncak penumpang yang turun. Malam ini penumpang yang turun masih tinggi,” ujarnya.
Sementara itu Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan kondisi arus mudik di Stasiun Lempuyangan kondusif. Tak ditemui adanya situasi yang membuat penumpang tidak nyaman.
Meski demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diminta untuk tidak berdiri di dekat rel kereta api. Selain itu, barang-barang bawaan pemudik juga perlu diperhatikan.
Suwondo menemui adanya rombongan keluarga yang membawa banyak barang. Dia mengimbau jangan sampai banyaknya barang yang dibawa justru mengganggu atau bahkan membahayakan keselamatan.
“Ini sangat mengganggu, artinya bisa membahayakan apabila nanti terfokus ke barang sementara ada anak kecil yang harus dilakukan pengamanan atau bimbingan.
Pengaturan-pengaturan seperti ini kita imbau kepada masyarakat, pastikan barang dan anggota keluarganya itu adalah sesuatu yang terkendali sekali bergerak, sehingga bisa disusun lebih rapi dan teratur supaya bisa menjaga anggota keluarganya,” imbaunya. (ang/tio)