JOGJABERITA – Sebagian masyarakat merayakan hari raya Idul Fitri hari ini, Jumat (21/4). Salah satu lokasi yang digunakan untuk gelaran salat Idul Fitri berjamaah adalah Alun-Alun Selatan. Sejak pukul 06.00 WIB, masyarakat mulai memenuhi shaf yang telah disediakan panitia.
Ketua PHBI Kemantren Kraton Muhammad Muzani menjelaskan gelaran salat Idul Fitri tahun ini tak lagi ada pembatasan. Ini berbeda dengan tahun lalu yang masih menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Sebelumnya, sejumlah persiapan telah dilakukan. Utamanya upaya publikasi agar banyak masyarakat yang mengetahui informasi terkait gelaran salat Idul Fitri di Alun-Alun Selatan.
“Acara ini terselenggara berkat koordinasi yang baik antara PHBI Kemantren Kraton dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kemantren Kraton,” kata Muzani ditemui di Alun-Alun Selatan, Jumat (21/4).
Dia mengatakan gelaran salat Idul Fitri kali ini dihadiri hingga 10 ribu jamaah. Seluruhnya tak hanya datang dari Yogyakarta saja, melainkan ada juga yang dari luar daerah.
Usai salat Idul Fitri berjamaah selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kajian. Sementara yang bertindak sebagai imam dan khatib adalah Dosen UII, H. Abdul Jamil.
“Materi yang disampaikan adalah kaitannya dengan peningkatan kualitas takwa dan keimanan,” ujarnya.
Salah satu warga Kota Yogya Eroni Efendi mengaku setiap tahun selalu melaksanakan salat Idul Fitri berjamaah di Alun-Alun Selatan bersama keluarganya. Ini menjadi tradisi setiap tahun saat hari raya Idul Fitri tiba.
Dia mengatakan salat berjalan dengan tertib dan lancar. Terkait perbedaan hari raya Idul Fitri yang terjadi di Indonesia juga tak ada masalah baginya.
“Untuk di Kota Yogya ini memang luar biasa. Kalau tahun yang lalu sedikit. Biarpun ini ada perbedaan tapi perbedaan itu tidak mutlak, itu masalah keyakinan,” ungkapnya. (eea/eti)