NASIONALTERKINI – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Padukuhan Kragilan, Kalurahan Sinduadi Senin, (14/8).
Bupati Sleman Kustini berharap dengan diresmikannya TPST ini menjadi langkah konkret dan salah satu upaya dalam mengurangi timbulan sampah dengan cara diolah menjadi hal yang bermanfaat. Ia mengapresiasi Sinduadi atas inisiatifnya serta menjadi pionir dalam pengelolaan sampah terintergrasi.
“Saya berharap ini menjadi langkah konkret dalam mengatasi timbulan sampah di Sleman. Saya mengapresiasi Kalurahan Sinduadi karena menjadi pionir dalam pengelolaan sampah terintergrasi dan kedepan semoga bisa memotivasi seluruh Kalurahan di Sleman untuk bersama-sama mengelola sampah mulai dari tingkat Kalurahan,” jelasnya.
Lebih lanjut, sebagai langkah jangka panjang, Pemkab Sleman juga menargetkan penyelesaian pembangunan 2 Tempat Pengolahan Sampah terpadu (TPST) pada tahun dengan kapasitas 90 ton sampah per hari.
Sedangkan di tahun 2024, kami juga akan membangun 1 TPST dan mendorong revitalisasi TPS 3R serta pengelolaan sampah di tingkat kalurahan.
“Kami berharap, berbagai upaya pengelolaan sampah ini dapat didukung oleh seluruh elemen masyarakat baik dari pemerintah, akademisi, industri dan masyarakat Sleman dengan mengelola sampah mulai dari tingkat rumah tangga dengan cara mengurangi produksi sampah serta memilah sampah,” ujar Kustini
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Arie Sudjito menyampaikan pengelolaan sampah harus menjadi prioritas.
Ia mengatakan kunci dari pengelolaan dan penanganan sampah adalah partisipasi dari seluruh elemen dari mulai pemerintah hingga masyarakat.
“Saya berharap warga Sinduadi dan Kabupaten Sleman harus terus berjuang dalam penanganan sampah dan menjadi prioritas seiring dengan perkembangan industri, modernisasi dan perdagangan agar mencegah resiko kesehatan dan konflik,” jelasnya.
Lurah Sinduadi, Senen Haryanto juga menyampaikan proses pengelolaan sampah terintegrasi di TPST Sindu Mandiri, Sinduadi ini dimulai dari sampah datang masuk ke adjustable berjalan diatas conveyor kemudian sampah tersebut akan dipilah oleh tim pemilah.
Sampah anorganik dipilah sesuai dengan karakteristik masing-masing kemudian hasil pilahan tadi dikemas dengan jenis masing masing.
Sedangkan sampah organik menghasilkan bubur sampah yang akan dijadikan pakan magot serta pupuk kompos dan pupuk cair digunakan untuk pertanian.
“Pengelolaan sampah organik juga dapat menggunakan lalat BSF untuk mendegradasi sampah organik. Magot sendiri apabila sudah mencapai waktu panen dapat digunakan untuk pakan ikan, bebek dan ternak lainnya,”ujarnya. (eng/eti)