NASIONALTERKINI– PSS Sleman Hanya mampu bermain imbang 0-0 kala menjamu Bali United dalam laga pekan kelima Liga 2024/2025 yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (16/9) sore WIB. PSS Sleman masih menjalankan misi untuk meraih kemenangan pertama musim ini. Sebelum bertandang ke Bali United, berturut-turut tim beralias Super Elja (Elang Jawa) itu tak mampu meraup angka sempurna, masing-masing saat bersua Persebaya (0-1), Persik Kediri (0-2), Semen Padang (0-1), dan Borneo FC (1-1).
Problem ketajaman masih melanda PSS Sleman kala bertamu ke rumah Bali United. Sampai pertandingan memasuki rentang 10 menit akhir, pasukan Wagner Lopes hanya mampu sekali melepas tembakan tepat sasaran, yakni melalui tendangan bebas Betinho. PSS gagal menjebol gawang Bali United karena sepakan Betinho itu masih bisa dimuntahkan oleh kiper Bali United, Fitrul Dwi Rustapa. PSS akan segera kembali ke Sleman untuk bersiap menghadapi Arema, Jumat 20 September. Tentunya Super Elja wajib bangkit dan menang karena dipastikan PSS Fans hanya ingin hasil tiga poin dari Singo Edan.
Pelatih PSS, Wagner Lopes mengungkap timnya menghadapi pertandingan sulit menghadapi Bali United dengan banyaknya duel keras sepanjang laga. Wagner mengaku timnya lebih berani berduel dengan lawan dan berjuang sejak awal hingga akhir untuk menahan tuan rumah Bali United.
“Kami mulai dapat percaya diri dalam pertandingan tadi, step by step. Passing bagus, kontrol bagus, sirkulasi bola berusaha dimaksimalkan. Kita harus perbaiki finishing ke gawang, harus lebih detail mencetak gol,” ungkap Wagner usai laga.
Wagner melihat sisi positif timnya berusaha secara bersama dalam pertandingan. Pekerjaan rumah yang harus dikejar yakni bagaimana mencetak gol ke gawang lawan untuk memupuk percaya diri. “Semua pemain berusaha keras di lapangan hari ini. Kami akan berusaha evaluasi penyelesaian akhir, berusaha mencetak gol agar tim semakin menemukan kepercayaan diri,”pungkas Wagner
Dalam laga ini, bukan cuma PSS yang terkendala masalah ketajaman. Bali United sejatinya memperoleh kans apik pada babak pertama. Akan tetapi, skor tetap 0-0 karena tembakan Irfan Jaya masih bisa ditangkal oleh penjaga gawang PSS, Alan Jose Bernardon. Bermain di kandang sendiri, Bali United mencoba tampil agresif sejak awal laga. Sederet peluang pun diciptakan pasukan Teco, tetapi tak ada yang membuahkan hasil.Menit pertama masa injury time babak kedua, PSS harus bermain dengan 10 orang setelah Nicolao Cardoso diganjar kartu merah usai melakukan pelanggaran keras.
Pelatih kepala Bali United FC, Stefano Cugurra menerangkan bila kondisi tamunya yang membutuhkan poin di pertandingan ini menjadi salah satu faktor anak asuhnya sulit membobol gawang PSS Sleman.
“Kami tahu situasi dari PSS Sleman datang ke pertandingan ini minimal bisa dapat satu poin. Dia menerapkan taktik bertahan di pertandingan ini padahal kami memiliki beberapa peluang sejak babak pertama. Kami harus terima hasil ini dan akan memperbaiki lagi untuk pertandingan berikutnya,” jelas Coach Teco.
Teco mengatakan Bali United sendiri menguasai pertandingan dengan 59% penguasaan bola dibandingkan PSS Sleman yang hanya memiliki 41% penguasaan bola. Serdadu Tridatu berhasil melepaskan 5 tembakan ke gawang dari 24 tendangan percobaan yang dilakukan Irfan Jaya. Ricky Fajrin dan kawan-kawan juga berhasil melakukan 14 kreasi peluang ke gawang lawan dengan jumlah akurasi operan sebesar 80% di arena lapangan.
Kalkulasi ini seharusnya Serdadu Tridatu bisa memperoleh minimal satu gol dan meraih kemenangan. Hanya saja sistem bertahan dan kualitas dari penjaga gawang lawan juga menjadi faktor lain kegagalan Serdadu Tridatu tidak memperoleh poin penuh di kandang. “Mereka menerapkan 5 pemain belakang saat bertahan dan memiliki kiper yang berkualitas. Dia (kiper PSS) bisa melakukan beberapa save, salah satunya saat peluang Kenzo di depan gawang mereka,” jelas Coach Teco.