Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Persiapan Lebaran, Disperindag DIY Gelontorkan 22 Ton Beras Lewat Pasar Murah

JOGJABERITA

JOGJABERITA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar pasar murah, Selasa (11/4). Berbagai bahan pangan pokok dijual dengan harga lebih murah jika dibandingkan dengan yang dijual di pasar.

Salah satu warga Kota Yogya, Indro tampak membawa beberapa sak beras usai mengantri di stand Bulog. Pada gelaran pasar murah kali ini dia membeli sebanyak 25 kilogram beras dalam kemasan perlima kilogram.

Dari segi harga, Indro mengaku lebih murah jika dibanding membelinya di pasar. Biasanya, dia membeli beras dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp 62 ribu.

Sementara di pasar murah dia bisa mendapatkannya seharga Rp 55 ribu. Indro mengatakan beras yang dia beli ini untuk konsumsi pribadi keluarganya. Sekaligus persiapan untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran mendatang.

“Cukup membantu ini. Apalagi ini mau menjelang lebaran,” katanya saat ditemui di Halaman Disperindag DIY, Selasa (11/4).

Warga lainnya yang juga berasal dari Kota Yogya Rina mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, gelaran pasar murah semacam ini sangat membantunya dalam menghemat pengeluaran. Apalagi menjelang lebaran, biasanya banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.

Rina mengaku tak ada persyaratan khusus saat membeli bahan pokok di gelaran pasar murah ini. Hanya saja dia harus melampirkan KTP. Pembelian juga dibatasi.

“Ini (MinyaKita) tiga (liter). Ini (gula pasir) tiga (kilogram). Untuk persiapan lebaran. Tapi dulu juga pernah ada gelaran semacam ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti menuturkan ini merupakan rangkaian gelaran pasar murah. Sebelumnya juga telah dilaksanakan di tingkat kabupaten dan kota. Dia menggandeng sebanyak 8 distributor bahan pangan, salah satunya Bulog DIY.

“Untuk beras ada 22 ton selama dua hari. Juga ada 15 ton berbagai komoditi seperti minyak, gula, kami tidak merinci berapanya. Tapi cukuplah,” kata Syam.

Disperindag DIY mengagendakan 16 kali pasar murah yang didanai oleh Dana Insentif Daerah (DID). Sejauh ini sudah dilaksanakan sebanyak 8 kali. Syam menyebut bahan-bahan pokok pada gelaran pasar murah merupakan harga langsung dari distributor. Ini lantaran adanya subsidi biaya distribusi sebesar Rp 2 ribu/ kilogram.

“Total subsidi untuk beras 50 ton. Untuk HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) ini hanya 40 ton pada puasa dan idul fitri. 10 ton saat nataru. Untuk komoditi lainnya 25 ton. Sebanyak 15 ton sekarang dan 10 ton saat nataru. Tetap nanti akan kami menambah alokasi kembali kalau melihat perkembangan harga seperti ini,” ungkapnya. (eni/wet)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *