NASIONALTERKINI– Masa panen yang pendek menjadi salahsatu alasan warga Dusun Bayen Kalurahan Purwomartani Kapanewon Kalasan Sleman Mulai menanam timun baby.
Ketua Kelompok Ngudi Lestari Purwo Budi Isro’i mengatakan warga mulai menanam timun babay sejak 30 hari yang lalu, tanaman timun baby saat ini terlihat tumbuh subur diperkarakan tanah kas desa padukuhan,selain bunga dan daun yang terlihat tak layu.
Berbeda dengan jenis timun yang lain, timun baby merupakan salah satu jenis buah mentimun dengan ukuran yang sedikit kecil dibanding dengan timun yang sudah umum dijual dipasaran.
“Meski tergolong kecil namun. Soal harga tak kalah dengan timun pada umumnya, bahkan harga dipasaran bisa mencapai lebih dari Rp 5.000 per kilogram untuk Grade A.
Proses tanamnya menggunakan tiang penyangga atau biasa disebut lanjaran, saat memasuki usia berbuah tanaman timun baby juga dianjurkan untuk dilakukan perempatan menggunakan tali rafia agar tidak mudah roboh saat diterpa angin maupun hujan,”ujarnya Senin (19/2).
Purwo menjelaskan Tanaman timun baby dipilih karena tergolong salah satu tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang biak. Termasuk cukup mudah dalam hal perawatannya seperti perempelan daun kering, buahnya pun bisa dipanen hingga puluhan kali petik, setelah masa 35 hari sejak masa tanam, buah sudah bisa dipanen dan dijual ke pasaran.
“Tanaman timun baby ini juga tidak mudah teserang penyakit, sementara buah yang dihasilkan cukup banyak.Persaru pihon bisa menghasilkan 3kg hingga 4kg.Pemakaian pupuk organik bisa dilakukan salahsatunya dari hasil kotoran hewan Riminansia maupun kompos,”ucapnya. (zio/crt)