JOGJABERITA – Ribuan jamaah Gereja Santa Maria Assumpta di Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Sleman menggelar kegiatan Jalan Salib, Jumat (7/4). Dilaksanakan tepat pada hari Jumat Agung, Jalan Salib digelar untuk menyambut hari Paskah dengan mengisahkan kembali kematian Isa Almasih.
Ketua Panitia Jalan Salib Gereja Santa Maria Assumpta Gregorius Kidung Sukmo Aji menuturkan kegiatan ini diiniasi oleh Orang Muda Katolik (OMK). Ribuan jamaah berjalan beriringan mengikuti kegiatan Jalan Salib. Dilanjutkan dengan aksi teatrikal yang menceritakan proses Isa Almasih saat disalib. Jamaah memperagakan bagaimana pada saat itu Yesus Kristus disiksa oleh golongan Raja Herodes Tentara Romawi.
“Untuk makna Jalan Salib ini sebenarnya sudah dari lama. Sebagai tanda pertaubatan kami. Bahwa kami tau, awalnya kami seperti apa. Kami harus menghayati. Ini sebagai tanda rasa pertaubatan kami, menghayati pertaubatan kami. Setelahnya menjadi perubahan (baik) pada besoknya,” ujar Gregorius ditemui di Gereja Santa Maria Assumpta, Jumat (7/4).
Gregorius menyebut ini merupakan gelaran Jalan Salib ketiga kalinya. Dua gelaran terakhir dilaksanakan dalam bentuk pertunjukkan wayang beber. Menurut Gregorius, Jumat Agung menjadi hari penting bagi umat Kristen dan Katolik. Jumat Agung mengandung makna pengorbanan Yesus Kristus yang menjadi cara Tuhan dalam memperlihatkan cinta kasih-Nya kepada umat manusia. Sekaligus adanya makna pemberian ampunan dari Tuhan bagi manusia.
“Temanya pertaubatan. Kami percaya bahwa OMK (Orang Muda Katolik) yang awalnya tidak mengambil peran dalam gereja, sekarang kami berani hadir di tengah-tengah gereja menjadi masa depan gereja. Makanya, kami terus berubah melangkah ke depan,” ujarnya. (ang/tyo)