JOGJABERITA– Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogya, Yunianto Dwi Sutono mengatakan kenaikan harga kedelai telah terjadi sejak 4 bulan lalu.
Meski demikian, dia memastikan stok kedelai di Kota Yogya terpantau aman. Meski akibatnya, para pengrajin tempe dan tahu harus mengecilkan ukuran tempe dan tahu yang diproduksi.
“Kalo di Kota Yogya tidak masalah, naiknya sudah sejak beberapa bulan yang lalu. Memang menjadi keluhan dari masyarakat, tapi bagaimana lagi ini tidak hanya di Jogja,” katanya Sabtu (26/2).
Sementara itu, Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogya, Sri Riswanti mengatakan saat ini harga kedelai di pasaran mencapai Rp 12 ribu per kilogram.
Dia menilai kenaikan harga kedelai ini tak menimbulkan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.
“Di kota Yogya tidak menimbulkan kepanikan atau demo yang berlebihan. Harga kedelai Rp 12 ribu per kilo itu sudah terjadi bahkan sebelum Desember,” katanya.
Riswanti menambahkan, pihaknya rutin melakukan pemantauan harga setiap Senin dan Kamis. Hasilnya akan di unggah di JSS agar masyarakat dapat ikut serta memantau perkembangan harga komoditi pasar.
“Kalau dari kami, ini mekanisme harga pasar itu. Ketika barang banyak dan kebutuhan stabil, sebenarnya permainan harga ini bisa dikendalikan. Nanti akan ada langkah-langkah dari pemerintah pusat. Entah operasi pasar kedelai atau memang perlu subsidi,” ujarnya. (tio/red)