JOGJABERITA– Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menginstruksikan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman untuk segera melakukan pendataan hewan ternak yang terdampak virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Diantaranya adalah ternak yang mati dan potong bersyarat.
Kustini mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan bantuan pada peternak yang hewan ternaknya terdampak PMK.
“Aturannya sudah ada, saya koordinasikan dengan DP3 Sleman. Saya minta lakukan pendataan, jangan sampai ada peternak yang hewannya mati atau dipotong bersyarat tidak terdata,” ungkap Kustini melalui keterangan tertulis, Selasa (9/8).
Kustini mengatakan bantuan diberikan dalam jumlah yang berbeda-beda. Hewan sapi atau kerbau mendapat bantuan sebesar Rp 10 juta per ekor.
Sementara kambing atau domba sebesar Rp 1,5 juta per ekor. Sedangkan babi sebesar Rp 2 juta per ekor.
“Sesuai aturan yang ada, pembayaran bantuan akan dibatasi paling banyak lima hewan setiap peternak. Semoga ini dapat meringankan peternak-peternak kita yang kesusahan karena virus ini (PMK),” harapnya.
Kustini menegaskan, Pemkab Sleman terus berupaya menekan angka penyebaran PMK.
Misalnya, dengan menjalankan program vaksinasi ternak yang telah dilaksanakan sejak 25 Juni lalu. “Alhamdulilah 3.100 dosis vaksin pertama sudah dilakukan.
Saat ini sedang dilakukan vaksinasi dosis kedua dengan jumlah yang sama dengan yang pertama. Ditambah dosis pertama sejumlah 800 dosis, Harapannya memang ini ampuh menanggulangi PMK,” tambahnya.
Kepala DP3 Sleman Suparmono mengatakan pihaknya akan bergerak cepat melakukan pendataan hewan ternak yang mati atau dipotong bersyarat akibat tertular PMK.
Tim pendataan di tingkat kabupaten juga akan dibentuk dengan melibatkan pihak kapanewon dan kalurahan untuk memperbaiki data sebelumnya.
Suparmono mencatat, hewan ternak yang mati akibat PMK per 9 Agustus 2022 mencapai 239 ekor. Sementara untuk hewan ternak yang dipotong bersyarat mencapai 159 ekor.
“Tadi pagi sudah (diberi arahan). Siang ini akan segera kita tindaklanjuti. Dan sesegera mungkin akan diadakan pendataan,” ujarnya. (ang/red)