JOGJABERITA – Ngabuburit atau menghabiskan waktu sembari menunggu waktu berbuka puasa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Biasanya, saat ngabuburit kebanyakan mencari makanan takjil atau sekedar jalan-jalan santai sembari menunggu waktu berbuka.
Namun, berbeda dengan ngabuburit yang dilakukan oleh civitas akademika UII. Sembari menunggu waktu berbuka puasa, para civitas akademika UII unjuk gelar pembacaan puisi. Kegiatan ini dikemas dalam tajuk “Sorenyastra”.
Rektor UII Fathul Wahid mengungkapkan peserta tak hanya membawakan puisi dalam bahasa Indonesia. Ada pula yang tampil dengan bahasa Inggris dan Arab. Total ada sebanyak 77 peserta yang turut unjuk kebolehan membacakan puisi.
Terdiri dari mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, hingga alumni. Puisi-puisi yang dibawakan bertema “Manusia dan Agama”. Tema ini dipilih lantaran bertepatan dengan momentum Ramadan.
“Ini merupakan eksperimen budaya yang kami lakukan di UII. Kami sengaja kemas sore hari mendekati akhir jam kerja. Lalu lalanh mahasiswa, dosen melewati sini. Dan kita berharap semakin banyak yang ikut nimbrung di sini,” kata Fathul ditemui di Gedung Muhammad Hatta UII, Jumat (24/3).
Fathul menyebut gelaran ini sekaligus untuk menggali potensi. Dengan cara ini, talenta-talenta yang tersembunyi bisa muncul dan terlihat. Nantinya, gelaran Sorenyastra diharapkan bisa dilaksanakan setiap bulan. Dengan tema yang disesuaikan pada setiap bulannya.
“Universitas sudah terasa lama kering. Sehingga kita perlu yg lebih santai, rileks, mengakrabkan untuk semua warga (UII). Tidak ada lagi jarak. Itu juga penting untuk membangun iklim yang baik,” ungkap Fathul. (ong/evi)