JOGJABERITA – Pelatih Kepala Borneo FC, Milomir Seslija menyampaikan PSS Sleman merupakan tim yang sulit diprediksi. “PSS tidak bisa diprediksi, tapi kami ada dalam bentuk yang bagus, kami siap menghadapi mereka,” jelasnya saat pre-match press conference pada Rabu (6/7).
Terbukti saat melawan Persib Bandung PSS Sleman berhasil menahan imbang 1-1 yang kemudian dimenangkan lewat adu penalti. Built-up dari bawah menjadi andalan yang bisa menekan pertahanan lawan sampai menghasilkan gol oleh sundulan Boaz Solossa.
“PSS punya pemain asing yang bagus, dan pemain muda yang suka bermain sepak bola.
Menurut anatomi pemain, kami sebenarnya mirip,” jelasnya.
Sistem laga dengan 2 leg kandang dan tandang membuat mereka memiliki peluang yang seimbang. “Sleman bermain bagus ketika di depan fans dan tidak terlalu bagus saat away, itulah mengapa mereka susah ditebak tapi kami siap untuk itu. Sleman dan Borneo mereka sama, mereka bermain baik di kandang,” jelasnya.
Maka dari itu, Milomir telah menyiapkan skema khusus untuk PSS Sleman. Jauh berbeda dengan skema yang diterapkan saat menghadapi PSM Makassar. “Khususnya di babak pertama saat kami melawan PSM Makassar, Borneo bermain dengna intensitas tinggi dan kami akan mencoba hal yang berbeda melawan Sleman.
Borneo FC tercatat menjadi satu-satunya tim di laga 8 besar yang menang murni pertandingan tanpa adu penalti. Pelatih Kepala Seto Nurdiantoro juga menyadari hal ini. “Saya pikir Borneo tim yang bagus. Borneo melangkah fase berikutnya yang notabene mengalahkan PSM Makassar yang menjadi wakil di AFC. Kekuatan tim Borneo bukan tim yang asal-asalan. Apalagi didukung pemain asing yang cukup mumpuni,” jelasnya.
Sedangkan PSS Sleman hanya bisa memainkan legiun asing Ze Valente. Mychell Chagas dipastikan absen karena masalah administrasi. Sedangkan Mario Maslac masih cedera. Meskipun demikian, kapten tim Bagus Nirwanto tetap optimis bisa meraih poin maksimal. “Kita harus fight siapa yang fight itu yang menang. Semoga pertandingan besok bisa meraih 3 poin,” jelasnya. (ang/red)