NASIONALTERKINI– Areal persawahan di Kalurahan Mororejo, Kapanewon (Kecamatan) Tempel, Kabupaten Sleman, mengalami kekurangan air selama musim kemarau ini. Meski air irigasi tidak sepenuhnya habis, tetapi jumlahnya sangat terbatas.
”Saat musim kemarau, kekeringan itu sudah pasti terjadi dan sulit dihindari, sehingga air irigasi berkurang,” kata Sartiman seorang petani di Padukuhan Jetis Mororejo, Selasa (20/8).
Ditambah lagi, para petani di wilayahnya harus berbagi air irigasi dengan sesama petani hingga dua kali seminggu, yaitu setiap hari Senin dan Selasa. Maka dari total lima hektar sawah di Jetis, hanya tiga ribu meter persegi yang mendapat jatah air.
Kondisi itu membuat Sartiman dan petani lainnya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa mesin pompa air yang menggunakan bahan bakar minyak. Tanpa cara ini mereka kesulitan mengalirkan air dari saluran irigasi ke sawah masing-masing.
”Air dari saluran irigasi dimasukkan ke sumur gali sedalam tujuh hingga delapan meter, selanjutnya air disedot menggunakan pompa dan dialirkan ke sawah,” katanya.(dio/vip)