NASIONALTERKINI.Judi online menurut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dipastikan tidak memiliki peluang menang. Bersifat candu, hal ini akan menarik pelaku baik yang menang ataupun kalah untuk kembali melakukan perjudian, yang akhirnya akan merugikan.
Menurut Sri Sultan, judi baik online maupun bukan adalah penyakit yang bisa menjangkit siapa saja, baik kalangan bawah, hingga kalangan atas sekalipun. Pegawai negeri hingga tukang becak sekalipun, dipastikan bisa terlibat, apabila tidak memiliki keyakinan dan tekad kuat untuk mencari jalan pintas menuju kekayaan.
Menurut Sultan, perjudian online membawa dampak negatif bagi masyarakat, tak terkecuali pada generasi muda. Selain memicu kecanduan, juga mampu memiskinkan seseorang. Apalagi judi online sangat mudah diakses, melalui gadget masing-masing.
“Saya kira jadi online itu sangat memprihatinkan, karena kekayaan yang ada pada kita sama yang ada pada bandarnya, banyak bandarnya jadi mesti kalah. Judi itu menang mesti kembali (diulang), kalah ya pasti kembali juga. Jadi akhirnya yang dimiliki akan habis,” ungkap Sri Sultan pada Kamis (27/06) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Terkait dengan sanksi, Sultan tidak hanya ingin aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku, tetapi juga mendorong regulasi yang lebih kuat untuk mencegah dan menjerat para bandar judi online. Perlu juga kontrol dari masyarakat dan lingkungan. Sri Sultan juga menjabarkan berbagai kemungkinan perjudian tidak langsung yang dipraktekkan masyarakat. Banyak juga yang melakukan praktek perjudian melalui tangan ketiga.Papar;Sultan
Sri Sultan mengimbau, agar masyarakat tidak perlu mencoba dan penasaran terhadap kegiatan perjudian ini. Bagaimanapun menurutnya, tidak ada manfaat apapun yang bisa didapat. Alih-alih untung, Sri Sultan memastikan, mereka justru akan menghabiskan harta benda tanpa manfaat, sehingga seringkali berakhir dengan tindak kriminal.Pungkas:Sri Sultan(Tyo)