Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Maraknya Kain Tenun Mesin, Harti Setia Gunakan ATMB

NASIONALTERKINI -Dentuman suara kayu yang saling beradu mengharmonisasi keheningan di Padukuhan Botokan, Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Harti, perempuan paruh baya ini yang dalam kesehariannya menenun satu demi satu benang dengan telaten, hingga menghasilkan kain tenun stagen.

Stagen yang merupakan pelengkap busana Jawa berupa lembaran kain panjang yang dililitkan di bagian perut dan berfungsi seperti korset atau peramping perut.  Stagen sendiri biasanya familiar di kalangan pelaku seni maupun untuk keperluan pribadi, seperti digunakan oleh ibu-ibu usai melahirkan.

Meski zaman sudah semakin modern, namun aktivitas menenun yang dilakukan di samping rumah Ibu Harti ini masih setia menggunakan erek atau yang biasa disebut ATBM (alat tenun bukan mesin). Harti mengaku telah menekuni pekerjaan menenun sejak dirinya masih muda.“ Awalnya dari sejak muda memang sudah membuat stagen awalnya ikut orang lalu kemudian membuka usaha sendiri menggunakan ATBM,” katanya Selasa (1/10).

Harti mengatakan Ia bersama dengan 20 orang karyawan yang rata-rata telah berusia diatas 50 tahun. Setiap harinya, lembaran kain stagen dihasilkan. Untuk satu lembar stagen berukuran sembilan meter dapat dikerjakan selama lebih kurang dua jam. 

Dalam sehari, setiap karyawan dapat menghasilkan sebanyak lima buah lembar stagen. Beli satuan bisa tapi harganya lain, kalau belinya kodian harganya lebih rendah. Saya tak kesulitan dalam hal pemasaran. “Saya berharap ditengah maraknya  kain tenun yang dibuat dengan menggunakan mesin, eksistensi tenun ATMB dapat terus lestari lintas generasi,”harapnya. (eng/rty)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *