Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Lupis Mbah Satinem Eksis Sejak 1963

JOGJABERITA

JOGJABERITA- Lupis Mbah Satinem, tak pernah sepi dari pembeli. Saking ramainya pembeli harus antri dengan mengambil nomor antrian. Padahal, dia menjajakan dagangannya di emperan toko di wilayah Jalan Bumijo, Kota Yogya.

“Berjualan sejak tahun 1963, saya sudah keturunan ketiga,” ujar Satinem saat ditemui di lapaknya, Jalan Bumijo, Kota Yogya, Jumat (24/6).

Satinem menjelaskan dalam satu porsi, berisi lupis, parutan kelapa, dan gula aren. Pemotongan lupis yang berbahan dasar ketan ini pun tak menggunakan pisau, melainkan dengan menggunakan benang.

“Selain lupis, saya menjual makanan tradisional lainnya seperti ketan, cenil, gathot, dan tiwul. Semuanya, dibanderol dengan harga yang tak menguras kantong, yakni cukup Rp 10 ribu rupiah saja per porsi,”katanya

Salah satu pembeli asal Jakarta Enowati mengaku baru pertama kali menikmati lupis Mbah Satinem. Menurutnya, lupis Mbah Satinem memiliki cita rata yang manis legit dari gula aren, sekaligus gurih dari parutan kelapa. “Saya kebetulan baru ini. Penasaran aja, kemarin cari-cari dari internet,”ujarnya. (iin/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *