JOGJABERITA – Salah satu destinasi wisata yang hanya bisa ditemui di Yogyakarta adalah Taman Pintar. Di sini wisatawan tak sekedar bertujuan untuk melepas penat, tetapi juga sekaligus mendapatkan edukasi khususnya berkaitan dengan ilmu sains.
Pada masa libur natal dan tahun ini Taman Pintar diprediksi akan didatangi oleh 4 ribu hingga 5 ribu orang setiap harinya.
Enowati, seorang warga Bogor mengatakan anak-anaknya sedang menjajal alat peraga spektrum warna. Alat tersebut dimainkan dengan cara diputar mulai dari kecepatan pelan hingga kencang.
Alat berbentuk lingkaran yang penuh warna itu akan berubah menjadi putih jika terus diputar dengan kecepatan tinggi.
Enowati mengaku terkesan meski sudah berkali-kali datang ke Taman Pintar. Menurutnya, destinasi wisata semacam ini tak bisa ditemukan selain di Yogyakarta.
”Dulu pernah ke sini waktu anak saya masih kecil. Sekarang sudah sekolah, sudah kenal dengan pengetahuan.
Di sini bisa mengenal hewan purba, ada teknologi, ada bagian IPA di atas,” katanya saat ditemui di Taman Pintar, Senin (26/12).
Enowati menjadikan Taman Pintar sebagai tujuan utama saat libur nataru kali ini. Edukasi mengenai sains yang ada di Taman Pintar baginya sangat penting bagi perkembangan pengetahuan putra putrinya.
Ini bisa menjadi pembuktian dari pelajaran teori yang didapatkan di sekolah. Di sini anak dapat mempraktikkan secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang ilmu-ilmu sains.
“Jadi bukan hanya sekedar liburan tapi ada edukasi. Bagus menurut saya karena dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat manfaatnya banyak.
Jadi anak kita bisa kenal dan lama-lama akan terfikir. Nanti beberapa tahun lagi mereka akan ingat dan pernah belajar di sekolah, jadi tahu,” ujarnya.
Sementara itu Amelia Alfiansyah. Siswi SMAN 5 Surabaya ini mengaku sering membaca edukasi mengenai gempa bumi. Namun, dia mengakui hanya memahami sebatas teorinya saja.
Di Taman Pintar, Amelia akhirnya bisa merasakan langsung gempa buatan yang dikemas dalam sebuah alat peraga.
Menurut Amelia Taman Pintar wajib untuk dikunjungi.
Utamanya bagi para generasi muda. Dia menilai edukasi di Taman Pintar dikemas dengan tampilan yang menarik. Sehingga tetap dapat dipelajari dan tidak membosankan.
“Rasanya kaget soalnya tiba-tiba hoyag-hoyag (goyang) sendiri. Bagus untuk menambah pengalaman, biar tahu bagaimana rasanya gempa.
Kalau untuk Taman Pintar menarik, soalnya bisa dikunjungi juga bisa jadi pelajaran buat anak-anak zaman sekarang karena sukanya main. Jadi, bisa ke sini sekalian belajar,” ungkapnya. (tio/eko)