JOGJABERITA– Tahun ini pembatasan aktivitas pariwisata tak lagi dilakukan. Ini seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Yogyakarta. Pelonggaran sejumlah aturan memberikan dampak bagi sektor wisata, termasuk pada jumlah kunjungan di Malioboro.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Malioboro Ekwanto memprediksi Malioboro akan dikunjungi oleh 40 ribu hingga 50 ribu wisatawan dari berbagai daerah.
Angka ini terbilang meningkat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan di Malioboro saat akhir pekan.
“Prediksi kami bisa 40 ribu sampai 50 ribu (pengunjung). Tapi kisarannya rata-rata 25 ribu sampai 30 ribu. Kalau puncaknya pengunjung hampir merata karena sekarang weekend saja bisa mencapai 15 ribu pengunjung,” katanya, Sabtu (22/4).
Pihaknya turut menyiagakan pasukan Jagamaton yang menjaga keamanan mulai dari kawasan Jalan Margo Utomo, Maliboro, hingga Keraton.
Total akan ada tiga shift. Masing-masing shift menyiagakan 65 pasukan Jagamaton. Nantinya, pasukan Jagamaton akan berkolabrasi dengan OPD terkait.
Misalnya yang berkaitan dengan keamanan dan kebersihan. Tak hanya itu, UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Malioboro juga menyiapkan petugas kebersihan selama 24 jam. Terdiri dari tiga shift.
Pada masing-masing shift setidaknya ada 10-15 petugas kebersihan yang berjaga. Ditambah lagi adanya tim penyapu ranjau.
“Jangan sampai Malioboro dengan banyaknya wisatawan tapi kotor. Harapannya tetap bersih dan nyaman,” tambahnya. (eri/eti)