JOGJABERITA– Dinas Kebudayaan Kota Yogya kembali menyelenggaralan pagelaran bertajuk Festival Jogja Yogya 2022.
Ini merupakan gelaran yang bertujuan untuk menampilkan karakteristik dan keunikan sosio kultural di empat kawasan cagar budaya. Keempatnya adalah Kemantren Kotagede, Keraton, Pakualaman, Kotabaru.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogya Yetti Martanti menjelaskan nantinya beberapa kemantren akan berkolaborasi mewakili keempat kawasan cagar budaya. Kumpulan kemantren ini lantas dinamai jagongan.
“Setiap jagongan menampilkan seni pertunjukan yang unik dan merepresentasikan potensi di kawasan cagar budaya masing-masing,” katanya saat jumpa pers di Kompleks Balai Kota Yogya, Kamis (1/12).
Yetti menjelaskan Jagongan Kotagede akan diwakili oleh Kemantren Umbulharjo dan Kotagede, Jagongan Kotabaru akan diwakili oleh Gondokusuman, Jetis, dan Danurejan.
Sementara Jagongan Keraton diwakili oleh penampilan dari Kemantren Keraton, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, dan Gedongtengen.
Sedangkan Jagongan Pakualaman diwakili oleh penampilan Kemantren Pakualaman, Gondomanan, dan Mergangsan.
Penampilan yang disuguhkan beraneka ragam, mulai dari pagelaran musik kontemporer hingga pertunjukan teater. “Festival Yogya Kota 2022 akan diselenggarakan di Embung Giwangan pada 2-4 Desember mendatang mulai pukul 15.00 WIB,” katanya.
Tim Kreatif Festival Yogya Kota Paksi Raras Alit menjelaskan selain penampilan kebudayaan, akan ada juga booth produk unggulan di masing-masing jagongan.
Mulai dari produk kuliner hingga produk kreatif bisa dibeli langsung oleh pengunjung. Selain itu, akan ada live cooking makanan khas di lokasi booth seperti live cooking apem dan serabi kocor.
Diharapkan pengunjung dapat merasakan pengalaman yang berbeda. Demo kerajinan seperti pembuatan blangkon hingga praktek kesenian jemparingan juga akan ditampilkan dan bisa dinikmati oleh pengunjung.
“Produk kuliner, live cooking, demo kerajinan tersebut bisa ditemukan pengunjung dalam booth-booth tiap jagongan yang di desain unik dengan istilah Warung Kota atau WARKOT,” kata Paksi. (iin/red)