JOGJABERITA.COM- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, belakangan temuan kasus Covid-19 didominasi oleh klaster sekolah. Menurutnya, temuan klaster sekolah paling banyak ditemui pada siswa yang baru saja bepergian ke luar kota.
Terlebih menurutnya saat ini sebagian besar warga terpapar Covid-19 dengan tanpa gejala.
“Rata-rata dari bepergian jauh. Kalau sekolahan maupun di kantor itu kalau bepergian kami mengharapkan masyarakat untuk swab dulu, sebelum ada interaksi dengan masyarakat.
Apabila kondisinya tidak fit, jangan masuk dulu. Istirahat dulu tiga hari,” katanya ditemui di Kopi Njongke, Jumat (11/2).
Kustini menuturkan puskesmas selalu siap dalam melayani swab bagi masyarakat.
“Semua vitamin, obat-obatan, rumah sakit aman semua. Isoter juga sudah disiapkan. Ini dengan dulu kami lebih siap sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman Khamidah Yuliati mengatakan swab bagi siswa yang baru saja melakukan perjalanan jauh bukanlah kewajiban.
“Kalau saat ini memang tidak ada kewajiban, tapi ya dengan kesadaran sendiri. Kondisi tubuh yang lelah biasanya lebih mudah ditulari, sehingga lebih aman mengetahui dirinya negatif.
Mau masuk di lingkungan kantornya, sekolahnya sudah bebas tidak membawa sesuatu (virus),” katanya. (tio/red)