NASIONALTERKINI -Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Ora Aji, Kamis (19/9). Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 09.20 WIB dan langsung bertemu dengan pimpinan pondok pesantren, Gus Miftah.
Sesampai di Pondok Pesantren Presiden melakukan pertemuan tertutup dengan para ulama bersama Gus Miftah. Pertemuan tersebut berlangsung berlangsung sampai sekitar pukul 10.13 wib. Usai pertemuan, Presiden Jokowi langsung meninggalkan lokasi.
Gus Miftah mengatakan kepada wartawan bahwa kedatangan presiden ke Pondok Ora Aji ini merupakan tindak lanjut dari perkataan beliau pada saat Ramadan kemarin. Saat sedang ada acara buka puasa di Istana. Gus, kapan-kapan saya berkunjung ke Pesantren. Kemudian kita komunikasikan dengan pak sesneg. Alhamdullilah, kebutulan ini berkaitan dengan Harlah,”Saya matur ‘pak kalau rawuhnya pas Harlah gimana dan Alhamdullilah beliaunya pas ada agenda,” jelasnya usai mendampingi Presiden.
Jadi, lanjut Gus Miftah, gayung bersambut pas Harlah, sehingga pak presiden berkenan untuk bisa hadir di Pondok Pesantren Ora Aji. Selama kedatangan presiden mengadakan multaqo bersama 50 kyai muda se-jawa secara pilihan.
Saat itu, ia disuruh memberikan sambutan dan ia menyampaikan bahwa sekian banyak prestasi-prestasi yang pak jokowi sampaikan, tidak terlepas dari tidak ada gading yang tidak retak. Tetapi baginya banyak kebijakan presiden yang terkait dengan pesantren sangat dirasakan dampaknya oleh insan pesantren.
“Tetapi kembali beliau menjawab dengan sangat santun, sederhana dengan perkataan ‘saya itu bukan siapa-siapa. Banyak yang lebih pintar daripada saya’. Kemudian Alhamdullilah, presiden menyampaikan bisa memberikan sumbang sih nya kepada bangsa ini,” tambahnya.
Gus Miftah mengatakan Pesannya, beliau menyampaikan transisi yang sangat kolaboratif itu transisi pemerintahan dari pak jokowi ke pak prabowo. Sehingga hendaknya dalam hal ini pengasuh pesantren hendaknya untuk menjaga keberlangsungan tersebut dengan baik.
Terkait transisi, pak jokowi tidak melakukan intervensi terhadap kebijakan-kebijakan seperti kabinet. Tetapi cuma kami dengar ada beberapa yang disiapkan sama beliau. Itu merupakan bagian dari terhadap pemerintahan pak prabowo. Sehingga beliau tadi menyampaikan dulu awal kami menjabat, kami harus meraba-raba dulu.
“Sekarang kita menginginkan bagaimana kemudian ketika pak prabowo bekerja itu semuanya sudah disiapkan dengan baik. Jadi tidak ada intervensi, tetapi justru sifatnya adalah kolaborasi kira-kira begitu yang disampaikan.
Selain itu, usai menjabat, nanti pak jokowi akan tidur selama seminggu-dua minggu di solo. Setelah itu ingin berkeliling menjumpai masyarakat saja. Terkait pemerintahan, itu urusan pak prabowo-Gibran saja,” pungkasnya.