Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Konser Reminiscing Memories Jadi Ajang Pembuktian Talenta Musik Vokasi dari SMKN 2 Kasihan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kasihan, Bantul menggelar pertunjukan orkestra bertajuk Anniversary Concert Reminiscing Memories pada Jumat (26/1) di Taman Budaya Yogyakarta.

NASIONALTERKINI – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kasihan, Bantul menggelar pertunjukan orkestra bertajuk Anniversary Concert Reminiscing Memories pada Jumat (26/1) di Taman Budaya Yogyakarta.

Konser dalam rangka memperingati 72 tahun berdirinya SMKN 2 Kasihan ini sekaligus menjadi ajang pembuktian pengembangan talenta bakat musik pelajar melalui pendidikan vokasi untuk pemajuan industri musik nasional.

Konser yang dibuat untuk umum ini melibatkan 248 siswa dan 42 alumni SMKN 2 Kasihan. Seluruh rangkaian acara pada konser kali ini sepenuhnya dikelola oleh para siswa sebagai upaya untuk memaksimalkan pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah.

Dengan demikian, mereka dapat merasakan langsung dan memiliki pengalaman terkait penyelenggaraan konser. Sementara pelibatan alumni, ditujukan untuk memberikan semangat sekaligus memberikan pengalaman yang dapat memicu semangat belajar siswa.

Total ada 12 lagu dari berbagai genre musik yang disajikan, mulai dari klasik, pop, hingga dangdut. Penyajian pertunjukan sendiri dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi klasik dan sesi lagu pop. Sesuai tema, para siswa mengemas pertunjukan tersebut secara mengalir dengan narasi yang seakan bercerita tentang nostalgia masa lalu.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, yang juga hadir pada konser tersebut menyampaikan apresiasinya kepada SMKN 2 Kasihan. Menurutnya, SMKN 2 Kasihan tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga hingga mancanegara sebagai salah satu rujukan musik klasik yang telah melahirkan talenta-talenta musik yang mendunia, salah satunya Putri Ariani.

Dalam menghadirkan siswa-siswi yang mahir dalam bermain musik klasik, SMKN 2 Kasihan menerapkan pembelajaran berbasis individu (individualized learning) yang diintegrasikan dengan kurikulum khusus dari sekolah musik di London.

“Setiap angkatan memiliki keunikan dan masing-masing anak memiliki keistimewaan, dan SMKN 2 Kasihan mampu membuat mereka lebih istimewa serta membimbing mereka untuk menemukan jati dirinya,” ujar Dirjen Kiki.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SMKN 2 Kasihan, Turino, menyampaikan bahwa di usia ke 72 tahun ini, SMKN 2 Kasihan berharap dapat menjadi bagian dari pemajuan industri musik nasional bahkan dunia.

“Kami berusaha untuk bertahan dengan idealisme musik klasik yang menjadi dasar gaya musik lainnya. Kami semua diajak untuk mengingat kembali hakikat musik sebagai bahasa yang universal dan menjadi salah satu dari penanda peradaban suatu bangsa,” tutur Turino.

Turino menambahkan, sebagai hasil belajar dari para siswa, SMKN 2 Kasihan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dengan kecakapan bermusik yang dimiliki, SMK dapat diandalkan untuk melahirkan pemusik-pemusik harapan masa depan.

“Melalui konser ini, kami juga ingin menunjukkan bahwa bermusik bisa menjadi salah satu kecakapan hidup yang jika ditekuni bisa menjadi pilihan profesi atau karier di masa depan,” kata Turino.

Sementara itu, siswa Kelas XI SMKN 2 Kasihan, Elvina, menyampaikan bahwa dengan adanya konser ini para siswa dapat belajar dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah didapatkan di sekolah.

“Kita bisa kolaborasi dengan profesional yang sebelumnya tidak kami rasakan di sekolah. Kami juga menjadi tertantang untuk benar-benar mendalami satu instrumen yang sudah kami pilih untuk nantinya kami bisa menjadi ahli di instrument tersebut,” ungkap Elvina.

Pertunjukan musik orkestra SMKN 2 Kasihan mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, salah satunya dari pengunjung yang hadir menyaksikannya.

Diyah Pramesti, pengunjung yang berasal dari Yogyakarta ini menyampaikan bahwa pertunjukan yang dibawakan oleh siswa-siswi SMKN 2 Kasihan begitu menawan dan spektakuler.

Dengan adanya pertunjukan tersebut membuktikan bahwa siswa SMK bisa menghasilkan karya yang dapat diadu dan diperhitungkan di dunia industri permusikan.

“Tidak menyangka kalau siswa-siswi SMK bisa menghasilkan karya sekeren ini. Sekelas siswa bisa profesional membawakan lagu demi lagu, anak SMK keren,” ucap Diyah. (eng/ery)


Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *