NASIONALTERKINI– Tim Advance EMT Muhammadiyah bersama LazisMu buka jalur hubungan kerja sama dengan Palestina dan serahkan bantuan peralatan medis kepada Rumah Sakit Palestina di Mesir.
Momentum ini dapat terealisasikan setelah Muhammadiyah beberapa kali melancarkan komunikasinya dengan direktur rumah sakit Palestina dan Palestina Red Crescent Society (PRCS) sebelumnya.
Tarek Arafat, Sekretaris Jendral PRCS, dalam sambutannya sampaikan terima kasih dan rasa syukur karena Muhammadiyah selalu hadir di saat warga Palestina membutuhkan.
“Sebagai saudara sesama muslim kedatangan perwakilan Muhammadiyah secara langsung ke Rumah Sakit Palestina ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kuat Muhammadiyah dalam mendukung perjuangan Palestina,” ujarnya, Selasa (30/1).
Bantuan peralatan medis berupa 2 buah Automatic External Defibrillator dan 1 buah Diathermy diserahkan langsung secara simbolik oleh Sekretaris LazisMu dan diterima oleh Direktur Rumah Sakit Palestina, Mohammad Ramadhan. Kedua bantuan alat kesehatan tersebut merupakan jenis alat kejut jantung dan alat pemanas saat musim dingin.
Pada kesempatan itu, tim juga melakukan penandatanganan dimulainya kerja sama antara Muhammadiyah yang diwakili oleh LazisMu dengan Rumah Sakit Palestina untuk kurun waktu satu tahun. “Dengan dimulainya kerjasama ini diharapkan Muhammadiyah akan semakin mudah dalam menyalurkan bantuan peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk merawat pasien yang merupakan warga terdampak krisis kemanusiaan di Gaza,” jelas Naibul Umam selaku Koordinator Tim Advance EMT Muhammadiyah.
Lebih lanjut, Naibul Umam juga menyinggung terkait jenis bantuan selain peralatan medis. Pihaknya menyebutkan bahwa Muhammadiyah akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Rumah Sakit Palestina dan PCRS. Salah satu hal penting yang akan terus dibahas adalah kemungkinan jenis bantuan lainnya yang dapat diberikan kepada pasien dan keluarga korban krisis kemanusiaan di Gaza.
“Di atas kertas kami sudah menemukenali celah dan peluang ke arah itu baik melalui jalur formal maupun non formal. Kami tentu berjalan sesuai koridor yang ditetapkan oleh Pemerintah setempat dan tentu sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tegas Umam. (edi/eti/dio)