NASIONALTERKINI– Program Kreatif Inovatif Brilian Aktif Religius yang disingkat Kibar kembali digelar Selasa (28/5) oleh SD Muhammadiyah Condongcatur, di lantai 2 Aula KH Ahmad Dahlan.
Para wisudawan merupakan kelas 1 dari SD Muhammadiyah Condongcatur berjumlah 146 murid dan 8 murid dari SD MUhammadiyah Condongcatur 2 yang beralamat di Jalan Rajawali, Demangan Baru, Caturtunggal , Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Bagi SD Muhammadiyah Condongcatur 2, Program ini merupakan yang kedua kalinya dalam membimbing para murid agar mereka semakin lancar dalam membaca Al-Qur’an. SD Muhammadiyah Condongcatur (SDMCC) selalu berkomitmen untuk mendidik dan mencetak generasi Islami. Hal ini menjadi perhatian utama di mana para siswa SD Muhammadiyah Condongcatur diharuskan mampu untuk membaca Al-Qur’an.
Kepala SD Muhammadiyah Condoncatur, Sulasmi, mengatakan Saya berpesan agar mereka lebih giat lagi dalam membacanya. Kegiatan akan tetap berlanjut dan bagi yang belum tuntas akan dituntaskan disetiap kelas. “Mudah-mudahan para siswa menjadi anak yang cinta Al Qur’an”, tegas Sulasmi.
Kepala SD Muhammadiyah Condoncatur 2 Indriyani, SPd, menjelaskan kegiatan wisuda kibar tahun ini merupakan yang kedua kalinya ikut serta dengan SD Muhammadiyah Condongcatur sehingga merupakan sebuah kolaborasi dalam membesarkan sekolah Muhammadiyah khususnya yang ada di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
“Para wisudawan wisudawati kibar ini bisa menuntaskan baca Al Qur’an dalam satu tahun tak elpas dari campur tangan ketelatenan 36 pengajar yang merupakan kalangan mahasiswa dan mahasiswi di sejumlah perguruan tinggi negeri seperti UIN Suka, Hingga UGM. Dari jumlah tersebut, dibagi menjadi 9 orang ustad ustadzah ke masing-masing kelas yang berjumlah ada 9 kelas,”ujarnya.
Ustadzah Rika Rahmawati, seorang mahasiswi di UIN Suka fakultas Tarbiyah yang mengajar di kelas 1B menuturkan Saya memerlukan strategi khusus dalam hal memberikan pembelajaran Al-Qur’an bagi siswa kelas bawah, seperti belajar huruf-huruf Hijaiyah hingga teknik belajar dengan metode Iqra.
“Biasanya siswa yang sudah belajar KIBAR atau sudah belajar Iqra sejak dari rumah itu sudah bisa lancar, tapi memang anak-anak yang dari awal belum mengenal Iqra atau KIBAR memang butuh ekstra usaha untuk mengajarkannya,” ujar Rika. (eng/sky)