JOGJABERITA.COM- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali bersiap melakukan gelaran FoodStartup Indonesia (FSI) di tahun 2022 ini. Kesiapan ini ditandai dengan pelaksanaan selama satu hari Kick Off FSI 2022 pada Selasa (2/3) di JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Kegiatan ini mengindikasikan bahwa FSI semakin dekat bagi pelaku start up kuliner yang berminat mengikuti perhelatan tahunan bergengsi ini. Hadir pada acara kick off ini yaitu Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf yang memberi sambutan sekaligus membuka acara.
Setelah itu diikuti keynote speaker dari Kemenparekraf/Baparekraf yaitu Fadjar Hutomo (Deputi Bidang Industri dan Investasi Hanifah Makarim (Direktur Akses Pembiayaan). Pembicara lainnya yang juga hadir yaitu Agung Nugroho (Ultra Executive Officer), Dini Indrawati (Country Director of AVPN & Head of The Standing Commission) dan Heinrich Vincent (Founder dan CEO @bizhare.id).
“FoodStartup Indonesia menjadi platform pertama dan terbesar bagi pelaku usaha kuliner di Tanah Air. FSI tidak hanya fokus pada aspek kompetisi atau memperoleh kesempatan permodalan saja. Melalui ajang ini dapat juga meningkatkan kapasitas Ekraf bersama para stakeholder yang ada. Sehingga nantinya bisa bersama-sama membangun ekosistem dan industri kuliner yang lebih kuat,“papar Sandiaga Uno pada sambutan yang disampaikan di depan puluhan calon peserta yang hadir secara offline maupun online.
Bagi pelaku industri kuliner, FSI merupakan kegiatan yang dinantikan bagi pengembangan usaha kuliner yang dimiliki. FSI sendiri awalnya diinisiasi oleh Bekraf dan Foodlab sejak tahun 2016.Kemudian mulai tahun 2020 FoodStartup Indonesia diselenggarakan oleh
Kemenparekraf/Baparekraf dan dikelola oleh Ultra.
“Sampai dengan tahun lalu, FSI telah
membukukan nilai investasi sebesar Rp 63 miliar lebih kepada peserta Startup kuliner di seluruh Indonesia. Tahun ini masih dengan tujuan yang sama, FSI akan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif kuliner baru dengan akses permodalan/pembiayaan,”papar Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi.
Mengusung tema Planet, People and Profit, FSI 2022 mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas. “Seperti tahun sebelumnya, FSI mengkurasi pelaku ekonomi kreatif kuliner dan membuka kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan atau permodalan dengan skema pinjaman konvensional/syariah/pembagian laba/pembagian saham. Tahun ini kami ingin melihat aspek keberlanjutan dan dampak sosial yang diciptakan peserta selain faktor profitabilitas usaha,”terang Direktur Akses Pembiayaan, Hanifah Makarim.
FSI 2022 menawarkan hal baru dimana berhasil menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN). Berbeda pada pelaksanaan tahun sebelumnya, acara puncak Demoday FSI tahun ini berdampingan dengan AVPN Global Conference 2022.
“Menjadi forum tahunan investasi sosial terbesar di Asia, AVPN sangat senang mendukung pelaksanaan FSI tahun ini. Kami berharap kerjasama ini membuka peluang lebih banyak investor dunia membangun kemitraan dengan pelaku industri kuliner yang tergabung di FSI,” ujar Country Director of AVPN & Head of The Standing Commission, Dini Indrawati.
Demi meningkatkan animo calon peserta, pelaksanaan Kick Off juga diwarnai dengan kegiatan One On One Counselling dengan Alumni FSI sebelumnya yang sudah sukses. Hadir pada sesi ini beberapa nama seperti Irma Utari (Yeobo Topokki-alumni FSI 2020), Herman Leey (Hungry Domory-alumni FSI 2021), Fransisca Natalia Widowati (Beema Honey-alumni FSI 2018), Erdi Rulianto (Timurasa-alumni FSI 2018) dan Septianes Handinata (Duta Pisang-alumni FSI 2020).
Setelah Kick Off ini FSI akan berisi serangkaian acara pendaftaran, seleksi dan penjurian. Bagi peserta terpilih akan mendapatkan sesi mentoring, business matching, hingga acara puncaknya, yaitu Demoday. Pada acara puncak ini terdapat kegiatan showcase produk, mentoring, dan final pitch pada bulan Juni 2022. (Red)