JOGJABERITA – Sebanyak 25 bus membawa penumpang dari Terminal Giwangan untuk kembali ke daerah perantauan. Masing-masing bus menampung hingga 35 orang. Ini merupakan rangkaian program mudik dan balik gratis milik Kementerian Perhubungan.
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Popik Montanasyah menjelaskan pihaknya menyiapkan kuota sebanyak 24 ribu penumpang untuk program mudik dan balik gratis menggunakan moda transportasi bus.
Para pemudik diberangkatkan menuju ke 28 kota. Tersebar di Provinsi Jabar, Jateng, DIY, Jatim, dan Sumatera. Sementara arus balik hari ini diberangkatkan dari 8 kota. Diantaranya Surabaya, Madiun, Wonogiri, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Cirebon.
“Jumlah bus yang digunakan sebanyak 585 bus yang terbagi menjadi sebanyak 459 bus mudik. Ini diberangkatkan dari 5 terminal di Jabodetabek. Sebanyak 126 bus balik diberangkatkan dari 8 kota,” jelasnya ditemui di Terminal Giwangan, Jumat (28/4).
Dia mengatakan bus telah menjalani ramp check, sehingga dipastikan seluruh bus dalam keadaan laik jalan. Selain menyediakan mudik dan balik gratis, pihaknya juga memberikan fasilitas pengangkutan kendaraan sepeda motor.
“Sepeda motor ada sebanyak 900 unit yang diberangkatkan. 450 unit saat mudik, dan 450 unit saat balik. Kami siapkan menggunakan 30 truk,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto mengaku mengapresiasi gelaran mudik dan balik gratis ini. Menurutnya, ini merupakan langkah tepat dalam mengendalikan volume kendaraan di jalan raya. Selain itu, program ini juga sekaligus turut menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
“Pelaksanaan mudik maupun balik gratis ini sangat berdampak pada lalu lintas. Bisa mengurangi cukup signifikan penggunaan kendaraan pribadi. Sehingga volume kendaraan tidak terlalu padat.
Yang terpenting dari sisi keselamatan. Mudik atau balik gratis ini terutama diperuntukkan bagi mereka yang akan menggunakan sepeda motor. Bisa menekan angka kecelakaan. Tahun ini jauh lebih menurun dibanding dengan tahun kemarin,” katanya.
Sementara itu, salah satu peserta mudik gratis asal Jakarta, Renaldi mengaku senang dan terbantu dengan adanya program ini. Biasanya untuk menempuh perjalanan dari tempat rantaunya di Jakarta menuju Yogyakarta, Warsana harus merogoh kocek setidaknya Rp 400 ribu per orang.
Padahal, dia juga harus turut serta membawa istri dan anak-anaknya. Itu belum termasuk ongkos kembali ke Jakarta.
“Di sini mudik ke Moyudan. Ini kali ketiga ikut mudik gratis. Bagus sekali pelayanannya,” ungkap Warsana. (tyo/ang)