Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kemegahan Gunung Merapi dengan Seribu Cerita Misteri dan Pemandangan yang Sangat Menajubkan

Kemegahan Gunung Merapi dengan Seribu Cerita Misteri dan Pemandangan yang Sangat Menajubkan

JOGJABERITA– Petilasan atau Maqom Syech Jumadil Qubro di Bukit Turgo Purwobinangun Pakem Sleman semakin banyak dikunjungi wisatawan dan peziarah.

Sekarang para peziarah lebih mudah untuk melakukan ziarah ke Petilasan Syech Jumadil Qubro karena pada saat ini sudah dibangun jalur jalan yang representatif menuju ke lokasi oleh Provinsi DIY sejak tahun 2021 silam.

Hal tersebut tentu akan mempermudah peziarah untuk sampai ke lokasi. Terkait dengan hal ini Pemerintah Kabupaten Sleman menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi yang telah memberikan perhatian dalam pengembangan destinasi wisata religi di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid, menjelaskan bahwa tim Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi pada hari Minggu (16/10).


Selama kunjungan tersebut diperoleh informasi bahwa sebagian besar wisatawan/ peziarah sudah pernah bahkan sering melakukan tradisi ziarah ke Petilasan Syech Jumadil Qubro jauh sebelum dibangun jalur jalan yang baru.


Pada saat itu jalur menuju ke lokasi petilasan berupa jalur jalan setapak yang sangat sempit dan di beberapa ruas jalan dalam kondisi licin dan belum ada pagar pengaman sehingga cukup berbahaya karena banyak jalur yang terjal dan dekat dengan jurang.

“Dengan telah dibangunnya jalur jalan yang permanen sangat membantu kemudahan para peziarah untuk mencapai lokasi dengan relatif lebih mudah dan lebih aman,”tuturnya melalui keterangan tertulis Senin (17/10).


 Sementara  seorang peziarah Jazimah (54) asal Kapanewon Tempel menuturkan bahwa kebiasaannya melakukan ziarah sudah dilakukan sejak kelas 4 sekolah dasar yang pada saat itu tinggal dikawasan pondok pesantren di kawasan Magelang. 

“Kebiasaan dan rutinitas melakukan ziarah atau tawasul merupakan kebutuhan batin yang senantiasa dilaksanakan bersama dengan anggota keluarga dan warga masyarakat lainnya.

Setelah dibangun jalur jalan yang permanen  mereka merasa lebih nyaman dan lebih mudah untuk menjangkau lokasi ziarah,”ucapnya.


Hal senada disampaikan oleh Ali Affandi (60) dari Bantul yang saat itu melakukan ziarah sendirian, bahwa kebiasaan melakukan ziarah sudah dilakukan sejak kecil yang saat itu ia mengikuti orang tuanya.   

“Saya melanjukan kebiasaan melakukan tawasul atau ziarah diberbagai tempat, termasuk diantaranya Petilasan Syech Jumadil Qubro,”katanya. (tyo/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *