JOGJABERITA – Berlibur ke Yogyakarta, tak lengkap rasanya jika tak mencicipi berbagai kuliner yang dijajakan di sini.
Selain gudeg dan bakpia, ada salah satu tempat makanan tradisional yang wajib untuk dicoba. Makanan tersebut adalah Jenang Bu Gesti, salah satu kudapan manis yang telah eksis sejak zaman Presiden Soeharto. Tak hanya itu, Jenang Bu Gesti juga menjadi langganan keluarga Keraton.
Gesti mengaku dia merupakan generasi kedua. Generasi pertama merintis usaha kuliner jenang ini sejak tahun 1950. Sejak awal dirintis resep terus digunakan secara turun menurun, sehingga cita rasa yang dihasilkan masih autentik.
“Kalau dari ibu sudah dari tahun 50-an, saya generasi kedua. Biasa buka jam 8 sampai jam 10, atau jam 11. Ya (jadi langganan presiden), dulu biasa dipeseni dari sana,” ujarnya saat ditemui di Pasar Lempuyangan, Senin (11/7).
Gesti menjajakan 4 jenis jenang. Diantaranya, jenang candil yang terbuat dari tepung ketan dengan tekstur yang kenyal. Ada pula jenang sum-sum putih dan coklat, serta jenang mutiara yang terbuat dari tepung tapioka. Semuanya disiram dengan larutan gula jawa yang manis dan santan kelapa yang gurih dan disajikan dengan menggunakan daun pisang.
Satu porsi Jenang Bu Gesti dibanderol dengan harga Rp 5 ribu. Dalam sehari, Gesti mampu menjual jenang sebanyak 200 hingga 250 porsi.
Salah satu pembeli, asal Jepara Sulistyowati mengaku cocok dengan rasa Jenang Bu Gesti. Rasanya yang tidak terlalu manis dan teksturnya yang kenyal sangat pas baginya untuk disantap sebagai makanan penutup.
Untuk itu, tak heran jika Jenang Bu Gesti terus menjadi santapan favorit keluarga Keraton sejak tahun 1950-an.
“Kalau dari segi rasanya, tidak terlalu manis. Kalau bagi saya sih pas manisnya. Sebenarnya tahu tempat ini juga dari teman. Kemudian saya browsing, ternyata ibu ini dulu pernah langganan dari zaman Soeharto dan pejabat-pejabat zaman dahulu pun iya. Kemarin awalan coba ke sini untuk membuktikan benar atau tidaknya, dan ternyata dulu lumayan ramai. Kalau sekarang karena PPKM dan lain sebagainya, jadi tidak terlalu ramai,” ungkapnya. (iin/red)